Hari HAM sedunia, Gempita bicara soal kaum Muslim Patani

Jakarta (KANALACEH.COM) – Dalam memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia yang jatuh tiap 10 Desember, Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (Gempita) menggelar aksi di Jakarta, Sabtu (10/12).

Dalam aksi itu masyarakat diingatkan agar melaksanakan kewajiban-kewajiban HAM.

“Dari bulan November 1785-2016, genap 231 tahun Muslim Patani (Thailand Selatan) mengalami penindasan, tanah mereka rampas oleh penjajah. Kini mereka hidup penuh dalam keadaan konflik di wilayah Thailand Selatan, mereka tidak bisa mengunakan nama-nama Islam, bahasa melayu dan budaya melayu,” kata Koordinator Aliansi Gempita, Aiman Bin Ahmad dalam siaran pers.

Ia bahkan menjelaskan, kaum Muslim Patani dicabut dari akar budayanya dan dijauhkan dari agamanya.

Yang lebih parah mereka engalami penangkapan, pembunuhan, diancam dengan penculikan. “Dibatasi semua hak kemanusiaan mereka,” ujarnya.

Aiman menambahkan, wilayah di Thailand Selatan menjadi daerah yang paling kental dengan aktivias militer dan memiliki sejarah panjang tentang kekerasan yang terjadi terhadap masyarakat Patani.

Ia mengharapkan, peran mahasiswa menjadi penting ketika terjadi konflik dan membutuhkan kelompok intelektual untuk membangun perdamaian, mahasiswa harus menjadi kelompok terdepan dalam idiealisme bangsa dan kepentingan rakyat.

“Karena itu menjadi penting bagi mahasiswa untuk difasilitasi dalam pengingatan kapasitas intelektual mereka, supaya bisa mendukung gerakan-gerakan soaial yang konstruktif,” pungkasnya. [Aidil/rel]

Related posts