Dilantik jadi Sekjen PBB, Antonio Guterres prioritaskan tiga pilar

Sekjen PBB, Antonio Guterres. (Reuters)

New York (KANALACEH.COM) – Mantan Perdana Menteri Portugal, Antonio Guterres, dilantik sebagai sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa yang baru, menggantikan Ban Ki-moon. Pelantikan dilakukan dalam sidang Majelis Umum PBB pada Senin (12/12).

Menurut Guterres, prioritas PBB saat ini adalah menangani akar-akar permasalahan berbagai tantangan global melalui tiga pilar, di antaranya perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, dan hak-hak asasi manusia.

Di hadapan Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara, Guterres mennyampaikan bahwa dirinya merasa sangat terhormat mendapat kepercayaan dari negara-negara anggota sebagai Sekjen PBB yang baru.

Ia bertekad menjalankan tugas sebaik mungkin sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB.

Ia berjanji akan memimpin PBB untuk melakukan reformasi agar lembaga tersebut dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi agenda pembangunan dunia yang berkelanjutan serta perjanjian iklim Paris.

Guterres juga berjanji akan mereformasi manajemen untuk menjadikan PBB organisasi yang “gesit, efisien dan efektif”. Selain itu, dia akan memusatkan perhatian pada pelaksanaan dan mengurangi proses, lebih berorientasi pada orang, mengurangi birokrasi.

Dalam pelantikan itu, Guterres mengucapkan sumpah dituntun oleh Presiden Majelis Umum, Peter Thomson. Para diplomat tingkat tinggi dari negara-negara anggota PBB dan para pejabat tinggi PBB ikut menyaksikan.

Pada 13 Oktober lalu, Majelis Umum PBB menunjuk Guterres sebagai sekjen ke-9 PBB untuk menggantikan Bank Ki-moon dari Korea Selatan, yang mengakhiri tugasnya pada akhir tahun ini. Guterres akan memlai masa jabatannya selama lima tahun ke depan terhitung 1 Januari 2017 dan berakhir pada 31 Desember 2021.

Politisi 67 tahun ini pernah menjabat sebagai Komisioner Tinggi PBB urusan Pengungsi pada Juni 2005 hingga Desember 2015. Guterres merupakan perdana menteri Portugal 1995-2002.

Pengambilan sumpah Guterres dilakukan setelah Majelis Umum PBB memberikan penghormatan kepada Ban Ki-moon atas pengabdiannya memimpin organisasi internasional terbesar itu selama satu dekade sejak 2007.

Ban mengatakan ia merasa terhormat dapat mengabdi bersama-sama dengan banyak sosok berbakat di PBB selama sepuluh tahun terakhir ini. Selama ini, dia menyaksikan “kekuatan kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan-tantangan yang paling berat,” kata Ban.

Ban mengakhiri pidato perpisahannya dengan menyampaikan ucapan terima kasih dalam enam bahasa resmi PBB, yaitu Inggris, Spanyol, Prancis, Arab, China dan Rusia. [CNN]

Related posts