Sopir bus: Anak-anak bahagia dengar suara klakson telolet

Yogyakarta (KANALACEH.COM) – Suara klakson bus berbunyi ‘telolet’ ramai menjadi incaran para masyarakat sebagai hiburan. Bahkan mereka sampai membuat papan nama atau spanduk besar bertuliskan ‘Om Telolet Om’ biar menjadi pusat perhatian para sopir.

Joko Sentosa (37), salah seorang supir bus jurusan Yogyakarta-Semarang, mengatakan bahwa sejak dua bulan lalu dirinya memasang klakson telolet pada kendaraannya. Sebelumnya, bus antar kota antar provinsi berwarna abu-abu tersebut hanya mengeluarkan suara klakson biasa.

“Saya pasang dua bulan yang lalu. Saya beli rangkaiannya terus saya pasang. Ya biar ramai saja suara klaksonnya. Suaranya juga lucu kok,” ujar Joko saat ditemui di Terminal Jombor, Sleman, DIY, Rabu (21/12) sore.

Joko menambahkan bahwa fenomena pemburu telolet sudah ada sejak beberapa bulan belakangan ini. Namun, baru benar-benar ramai sebulan terakhir ini.

“Dulu masih beberapa saja yang nunggu suara klakson telolet di pinggir jalan. Ya baru mulai agak banyak sekitar sebulanan ini. Biasanya anak-anak kecil sama anak muda yang minta dibunyikan klakson kalau pas bus lewat,” terang Joko.

Joko mengatakan bahwa dirinya tak keberatan membunyikan klakson saat di pinggir jalan ada rombongan anak kecil membawa handphone dan minta dibunyikan klakson. Menurutnya, dengan membunyikan klakson dia merasa anak-anak kecil itu gembira dan bahagia.

“Ya senang saja lihat anak kecil pada ketawa sambil jingkrak-jingkrak saat saya bunyikan klakson. Kalau lihat anak-anak itu jadi ingat anak saya yang di rumah. Makanya saya selalu bunyikan klakson. Anak-anak itu kelihatan bahagia banget kalau dengar suara klakson bus saya yang telolet itu,” ungkap Joko.

Senada dengan Joko, Suprapto (46), seorang pengemudi bus lainnya jurusan Yogyakarta-Semarang juga mengaku senang melihat anak-anak kecil berburu klakson. “Ya tidak apa-apa, mereka enggak minta duit ini. Cuma minta suara klakson saja. Ya, kalau lihat di jalan ada anak-anak, klakson bus pasti saya pencet,” kata Suprapto.

Meskipun demikian, Suprapto kadang merasa takut karena anak-anak kecil itu kadang tangannya melambai-lambai. Padahal kadang bus yang dikemudikannya sedang melaju dengan kencang.

“Takutnya kalau terlalu ke arah jalan bisa tersambar bis yang sedang kencang. Makanya kalau lihat ada anak-anak di pinggir jalan bawa ponsel sambil merekam, bus agak saya jauhkan dari trotoar. Biar aman,” terang Suprapto. [Merdeka]

Related posts