Ini kata BI terkait kontroversi pemilihan Pahlawan di uang baru

Jakarta (KANALACEH.COM) – Bank Indonesia (BI) buka suara menjawab maraknya pertanyaan di media sosial tentang alasan pemilihan sederet nama pahlawan Indonesia yang dicantumkan dalam satu seri uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016.

BI sebelumnya telah meluncurkan satu seri uang baru itu pada 19 Desember lalu, dengan menampilkan gambar-gambar pahlawan di Indonesia. Diantaranya  Djuanda Kartawidjaja, Frans Kaisiepo, Idham Chalid, Tjut Meutia, dan T.B. Simatupang.

“Pemilihan pahlawan nasional ini sudah dilakukan dalam tahap yang sangat panjang dan sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, sejarawan, akademisi, dan tokoh masyarakat,” ujar Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Yudi Harymukti, di kantornya, Jakarta, Rabu, (21/12).

Yudi menjelaskan terdapat sejumlah kriteria yang disyaratkan untuk mencantumkan sosok pahlawan di seri pecahan rupiah. Pertama yaitu pahlawan yang belum pernah digunakan gambarnya di seri pecahan rupiah sebelumnya, kecuali proklamator  Soekarno dan Mohammad Hatta.

“Lalu harus ada keterwakilan daerah, tanpa memperhatikan latar belakang agama dan gender, dan terakhir diterima atau tidak ada kontroversi di masyarakat,” ucap Yudi.

Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Andiwiana mengatakan dalam menetapkan pahlawan di seri uang baru, BI mengacu sepenuhnya kepada data dari Kementerian Sosial. “Untuk nama lalu foto resmi yang digunakan kami menggunakan versi Kemensos, kami ikuti apa yang terdaftar di negara,” ujar  Andi.

Tahap selanjutnya kata Andi, adalah mengkonfirmasi kebenaran data itu kepada pihak keluarga dan ahli waris pahlawan yang dimaksud. “Kami tanyakan benar tidak foto dan gambar sosoknya seperti itu, lalu ditanyakan kepada pemuka adat dan tokoh di daerah, baru dibuat sketsa dan dicantumkan dalam uang.” [Tempo]

Related posts