Usai serang Polantas, MA mutasi Dora ke Pekanbaru

Dora Natalia saat diperiksa kepolisian, Senin (19/12) terkait penganiayaan kepada polisi beberapa waktu lalu. (Detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Masih ingat dengan perempuan bernama Dora Natalia? Pengemudi yang sekira dua pekan lalu menjadi viral di media sosial karena tindak penyerangan terhadap seorang Polantas usai ditilang di Jatinegara, Jakarta Timur.

Dora juga diketahui merupakan pegawai di Mahkamah Agung (MA) Bidang Perencanaan.

Beberapa saat usai video penyerangannya tersebut menjadi buah bibir para netizen, Dora diberitakan sudah meminta maaf kepada Polantas yang diserangnya, Aiptu Sutisna.

Sementara itu, dalam keterangan pers jelang akhir tahun, Ketua MA Hatta Ali menyatakan telah mencopot Dora dari jabatannya sebagai eselon IV dan memutasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru.

“Dicopot dari jabatannya dan tidak lagi menduduki eselon IV dan dimutasikan ke luar Jawa tanpa jabatan, di PTUN Pekanbaru,” kata Hatta Ali di Media Center MA, Jakarta Pusat, Rabu (28/12).

Ia menjelaskan, sebelumnya Dora telah menjalani pemeriksaan oleh Badan Pengawas (Bawas) MA dan diputus untuk dijatuhi sanksi tersebut.

Hatta melanjutkan, sanksi tetap dijatuhkan meski diketahui Dora telah berdamai dengan Sutisna. Dalam pemeriksaan tersebut Dora juga mengaku tak bersalah sebab tak melanggar aturan lalu lintas.

Namun, tindakan penyerangan dan kata-kata kasar yang dilontarkan Dora dianggap tak bisa ditolerir.

“Sebab kalau kita tidak lakukan seperti ini nanti banyak karyawati MA yang suka mencabik-cabik, jadi terpaksa kita lakukan,” katanya.

“Jadi tetap yang seperti itu kita tidak bisa membiarkan sekalipun mereka sudah berdamai bahkan saya baca dia sudah minta maaf dengan polisi yang bersangkutan,” lanjut Hatta.

Peristiwa penyerangan ini sebelumnya terjadi pada Selasa 13 Desember 2016 pagi.

Dora mengamuk dan meneriakkan kata-kata kasar setelah ditilang oleh Sutisna karena mobilnya dianggap menyerobot jalur Transjakarta. Video peristiwa tersebut kemudian ramai menjadi perbincangan di media sosial. [Okezone]

Related posts