Sepanjang 2016, tindak pidana di wilkum Polres Lhokseumawe turun

Ormas dilarang sweeping saat malam tahun baru di Lhokseumawe
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman. (tribatranews)

Lhokseumawe ( KANALACEH.COM) –  Di penghujung tahun 2016 tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lhokseumawe mengalami penurunan. Ada 137 laporan polisi, meskipun tidak signifikan tetapi ini menunjukan masyarakat secara perlahan dan pasti sadar akan hukum.

Meski demikian, seluruh jajaran Polres Lhokseumawe tetap harus waspada baik secara personal maupun kesatuan.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, didampingi Wakapolres Lhokseumawe Kompol Moch Isharyadi, Kabag Ops AKP Ahzan, dan Kasat Reskrim AKP Yasir di ruang Lobi Polres Lhokseumawe, Sabtu (31/12).

Masalah tindak pidana yang mengalami penurunan, adalah kasus pembunuhan, narkotika, penganiayaan, pencurian, dan tindak pidana lainya. “Alhamdulilah, semuanya sudah kita selesaikan, mudah-mudahan di tahun 2017 bisa kita tingkatkan lagi kinerjanya,” ujar AKBP Hendri Budiman.

Ia menjelaskan, untuk di Satuan Reskrim sepanjang tahun 2016 ini terdapat 1.102 kasus. Kasus yang paling menonjol adalah kasus pembunuhan, di mana terdapat 2 kasus pembunuhan dan semuanya bisa terungkap baik pelaku maupun motifnya, namun masih ada satu kasus pembunuhan yang baru saja terjadi masih dalam proses penyidikan.

Kasus yang mendominasi di Satreskrim yang berhasil ditekan, adalah curanmor 265 Laporan Polisi (LP) sebelumnya ditahun 2015 terdapat 336 kasus, pencurian pemberatan 204 LP sebelumnya ditahun 2015 sebanyak 219, penganiayaan ringan 204 LP sebelumnya ditahun 2015 sebanyak 114 kasus, penipuan 111 kasus ditahun 2015 sebanyak 111 kasus.

Khusus curanmor, penurunan angka tersebut dilakukan dengan berbagai aksi mulai dari pembentukan timsus gabungan hingga melakukan sosialisasi himbauan curanmor, sehingga angka curanmor menurun, serta berhasil mengamankan pemitik, penadah serta jaringan curanmor.

“Dalam hal ini di akhir tahun saja sekitar 35 kendaraan dari hasil curanmor berhasil kita amankan,” ujarnya.

Kemudian, ia menyebutkan yang tidak kalah pentingnya kasus yang menonjol tahun 2016 kasus kepemilikan senpi sebanyak 1 kasus berhasil diuungkap dan sudah selesai, dalam hal ini 2 tersangka dan dua senpi jenis FN dan Revolver berhasil diamankan.

“Selanjutnya 2 kasus pembunuhan dan 3 tersangka berhasil diamankan, kasus kepemilikan bahan peledak 1 kasus dan 3 tersangka berhasil diamankan serta kasus teror bom vihara 1 kasus dalam hal ini Polres Lhokseumawe menetapkan satu tersangka,” sebut Hendri.

Sehingga jika diakumulasikan kasus atau LP tindak pidana satuan Reskrim berjumlah 1.102 kasus atau mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2015 yang terdapat 1.239 kasus.

Sedangkan kasus narkoba di tahun 2016 ini, terdapat 108 kasus, 105 sudah terselesaikan, 3 kasus lagi masih dalam tahap sidik. Barang bukti yang berhasil diamankan untuk ganja sebanyak 19.486.64 gram ditambah 600 batang ganja, dan sabu-sabu sebanyak 45.613.16 gra, ektasy 1 butir dengan jumlah tersangka 145 orang. Kasus ini meningkat 40 kasus atau 39%.

“Keberhasilan kasus narkoba, dalam hal ini pada bulan agustus saja kita berhasil mengamankan 42.700 grm sabu, jika dikalkusikan dapat menyelamatkan sekitar 42 jiwa,” katanya.

Untuk laka lantas mengalami penurunan angka dan jumlah korban. Tahun ini terdapat 472 kejadian (tahun 2015 sebanyak 347 keadian) dengan jumlah korban meninggal dunia 88 orang (tahun 2015 jumlah korban 64 orang), luka berat 7 orang (tahun 2015 jumlah korban 3 orang), luka ringan 823 orang (tahun 2015 sebanyak 571 orang) dan kerugian materi kurang lebih Rp. 438.650.000,-. (tahun 2015 sebanyak Rp. 397.050.000,-) sehingga jika dipresentasekan untuk laka lantas mengalami peningkatan 20.3 %. Ungkap Kapolres.

Hendri juga mengatakan bahwa dalam menuntaskan berbagai kasus, setiap anggota personel kepolisian akan diberi penghargaan akan tetapi yang melanggar juga akan mendapatkan sanksi. “Pada tahun ini kami memberhentikan 4 (tiga) anggota secara tidak hormat karena indisipliner,” tegasnya. [Rajali Samidan]

Related posts