APBN era Sri Mulyani dinilai sangat konservatif

Menkeu lapor gaji baru PNS ke Presiden, bocoran kenaikannya?
Dokumentasi - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengisi kuliah umum bertemakan Peran Fiskal Dalam Membangun Perekonomian Insklusif di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (5/1). (Kanal Aceh/Aidil Saputra).

Jakarta (KANALACEH.COM) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai postur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 yang disusun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lebih konservatif. Bahkan, APBN 2017 diyakini lebih mencerminkan realitas yang ada di Indonesia.

Senior Advisor BEI Poltak Hotradero menilai, pemerintahan sebelumnya terlalu ambisius dalam menyusun APBN. Namun pada akhirnya APBN harus direvisi ke batas bawah.

“APBN 2017 sangat konservatif. Kalau kita perhatikan APBN sejak dulu cirinya dibikin angka tinggi. Nanti pas revisi turunin angkanya,” ucapnya di Kantor Staf Kepresidenan, Jumat (6/1/2017).

Dia mencontohkan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang ditargetkan 5,1%. Menurutnya target tersebut cukup realistis.

“Karena yang memang dibeli itu kredibilitas. Buat apa punya APBN yang gede-gedean kalau nantinya harus dikoreksi gede-gedean,” tambahnya.

“Jadi kelihatan bedanya dibanding tahun-tahun lalu, sangat realistis. Jadi memang menggambarkan apa yang terjadi saat ini. Pemerintah memasuki 2017 memang ingin membeli kredibilitas,” tukas dia.

Sebagai informasi, berikut adalah asumsi makro yang disepakati dalam UU APBN 2017:

  1. Pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2017 disepakati 5,1%
  2. Inflasi: 4,0%
  3. Nilai tukar Rupiah: Rp13.300 per USD
  4. SPN 3 bulan: 5,3%
  5. Harga minyak: USD45 per barel. [Okezone]

Related posts