Tim SAR temukan warga yang hilang di Gunung Perkison Aceh Tenggara

Tim SAR temukan warga yang hilang di Gunung Perkison Aceh Tenggara
ilustrasi - Anggota TNI dan Search and Rescue (SAR) mengevakuasi jenazah warga korban banjir dan tanah longsor saat simulasi penanggulangan bencana alam di lapangan Claster, Matang Kuli, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (20/5). (Antara Foto)

Kutacane (KANALACEH.COM) – Tim gabungan SAR Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara menyelamatkan seorang korban kritis karena bertahan selama sebulan lebih di lereng Gunung Perkison.

“Kondisi korban, alhamdulilah berangsur-angsur membaik. Korban dan tim SAR, tiba di Posko Lawe Harum (Sabtu, 28/1) sekitar pukul 23.00 malam,” ucap Kepala Kantor SAR Aceh, Suyatno di Kutacane, Aceh Tenggara, Minggu (29/1).

Ia mengatakan, korban kritis diselamatkan atas nama Bentol (60), warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Kabupaten Aceh Tenggara.

Begitu turun dari lereng pengunungan Perkison, lanjutnya, timnya langsung menyerahkan korban kepada pihak keluarga, dan langsung dibawa ke rumah sakit umum daerah.

“Korban sanggup berjalan menuruni kaki gunung, meski agak perlahan-lahan. Dan sekarang, kami lagi persiapan untuk mengevakuasi dua jenazah,” ucapnya.

Seperti dilaporkan, Senin (23/1), delapan orang warga setempat telah menemukan tiga orang korban hilang di kawasan pengunungan Perkison yang berprofesi sebagai pencari kayu gaharu.

Dua diantaranya, telah meninggal dunia yakni Munjir (33) asal dari Banda Aceh, dan Sembiring (40) asal Medan, dan seorang korban kritis Bentol (60), warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Aceh Tenggara.

Tiga orang tersebut, merupakan bagian dari total enam orang yang berangkat mencari kayu gaharu di lereng pegunungan Perkison yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kutacane, Senin, 5 Desember 2016.

“Saat ini, tim gabungan dan warga berjumlah 21 orang sudah turun semua. Persiapan dua atau tiga hari dengan matang, terus kita naik lagi untuk lakukan evakuasi jenazah,” tutur Suyatno.

Risky Hidayat, Koordinator Pos SAR Kutacane menyebut, pihaknya kembali mengirimkan tim untuk mengevakuasi jenazah di pengunungan Perkison.

“Tim SAR gabungan kembali putuskan naik ke kaki Gunung Perkison, demi membantu evakuasi dua jenazah,” tuturnya.

Dilaporkan juga, kata dia, empat orang warga setempat, kini masih bertahan di sekitar lokasi tempat penemuan ketiga orang korban yang hilang di pengunungan Perkison karena mencari kayu gaharu demi membantu perekonomian keluarga.

“Hari ini tanggal 23 Januari 2016, tim SAR dari darat sudah diberangkatkan. Untuk evakuasi jenazah menggunakan helikopter, belum bisa dilakukan,” katanya.

Tercatat Sabtu (14/1), pencarian terhadap tiga korban hilang dihentikan, setelah melakukan upaya mencari selama 14 hari baik dari darat maupun udara dengan menggunakan Helikopter AW139 milik Basarnas.

Tim pertama Basarnas setempat berangkat Ahad (1/1), dan menemukan seorang korban dari lima yang dicari atas nama Ayuman Sastra (30) warga Desa Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara dalam keadaan selamat.

Disusul tim kedua pada Rabu (4/1), namun mengalami kendala peralatan komunikasi dan terpaksa menempuh jalur cukup ekstrem, sehingga memutuskan untuk kembali Sabtu (7/1).

Terakhir tim ketiga berangkat Ahad (8/7), dengan sasaran mencari empat  korban dan menemukan satu korban atas nama Jalal (40) warga Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel dalam keadaan selamat.

Arta (36), warga Terutung Payung, Bambel, sebagai korban yang selamat melaporkan pada Sabtu (31/12), dia tersesat dan menderita kelaparan bersama kelima orang rekannya karena mencari kayu gaharu di pengunungan Perkison.

Kayu gaharu atau bahasa latin aquilaria malaccensis memiliki tinggi pohon 40 meter, dan diameter 60 centimeter mengandung resin beraroma wangi yang dipakai campuran untuk membuat parfum. [Antara]

Related posts