Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Achehnese Civil Society Task Force (ACSTF) kembali menerima mahasiswa Prince of Songkla University (PSU) Patani, Thailand Selatan.
Proses penerimaan mahasiswa magang asal patani tersebut sudah berlangsung sejak 3 tahun kebelakang atas kerjasama antara ACSTF dengan Political Science PSU Patani.
Kedatangan mahasiswa tersebut di Aceh guna mempelajari tentang berbagai macam isu diantaranya adalah proses lahirnya Undang-undang Pemerintah Aceh, Skenario Aceh baru, Human Security during conflict in Aceh (IDP&Refurgee), Women Leadership di aceh, Women Movement in Aceh (NGO Perempuan Masa Konflik), Acehnese women in Bussiness & Entrepreneurship, Women and Human Right Advocacy in Aceh.
Tujuh mahasiswa ini akan berada di Aceh selama 4 bulan terhitung sejak tanggal 9 Januari 2017 sampai 25 April 2017. Mereka akan melakukan banyak kegiatan diantaranya menemui aktivis-aktivis Pro demokrasi di Aceh, juru runding GAM, LSM yang ada di Aceh serta akan melakukan roadshow ke beberapa universitas.
Hermanto, SH selaku Plt Secretary General ACSTF menjelaskan bahwa Aceh dikenal di mata dunia berkat konflik yang melanda Aceh lebih dari 30 tahun yang kemudian pada tanggal 15 Agustus 2005 telah terjadi penandatanganan MOU Helseinki di Finlandia, antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan juga berkat musibah Tsunami yang melanda aceh.
“Pengalaman konflik dan damai Aceh dapat menjadi pembelajaran dalam menyelesaikan konflik bersenjata di wilayah konflik lainnya di Asia Tenggara maupun global,” ujar Hermanto. [Randi/rel]
