Pembangunan geotermal di Leuser berpotensi rugikan masyarakat dan ekosistem

Bupati Aceh Utara minta camat kembangkan potensi SDA
Ilustrasi perkebunan. (tanjungpuratimes.com)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Rencana pembangunan geotermal di Kawasan Ekositem Leuser dapat mengakibatkan kerusakan lahan dalam jumlah yang besar. Kerusakan lahan yang terjadi selama ini di KEL akan menyebabkan masyarakat di sekitar kawasan ini terancam dampak dari pembangunan tersebut.

Tidak hanya manusia, beberapa spesies asli ekosistem ini juga akan kehilangan tempat hidupnya. “Kami melihat jika rencna pembangunan geotermal tetap dilakukan oleh pemerintah Aceh, akan berdampak buruk kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Selain itu beberapa spesies kunci disana akan kehilangan tempat hidupnya,” Kata Direktur rumoh transparsi, Crisna Akbar.

Selain itu, kata Crisna, rencana penurunan status zona inti menjadi zona pemanfaatan di kawasan Kapi di TNGL juga tidak masuk akal.

“Kami menduga ada indikasi bahwa persoalan ini ada pihak-pihak mencoba memanfaatkan kawasan Kel untuk kepentingan ekonomi mereka” tandas Crisna.

Padahal kawasan ini menjadi salah satu sentral untuk menjaga stabilitas pemanasan global di dunia. Tahun 2016 pemerintah aceh bersama uni eropa pernah membuat kebijakan bersama meningkatkan penurunan emisi karbon, namun seketika pemerintah ingin mengubah kebijakan tersebut.

“Kawasan ekosistem leuser ini menjadi sentral dalam stabilitas pemanasan global, kawasan ini pohonnya masih alami, masih segar, spesiesnya masih alami jangan sampai di ahli fungsikan. Tahun 2016 lalu pemerintah buat kebijakan dalam upaya penurunan emisi karbon, skarang mau dirubah lagi,” ujarnya.

Pemberikan ijin pembngunan geotermal di kawasan leuser sama dengan membunuh generasi selanjutnya. Harapannya pemerintah bisa mengkaji kembali apapun kebijakan yang akan diambil, coba melakukan dengar pendapat dengan publik hal ini akan akan mengantisipasi adanya potensi2 korupsi terjadi dan akan menjadi salah satu bentul transparansi kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah. [Randi/rel]

 

Related posts