Rupiah rerakhir menguat tajam

Menunggu kebijakan moneter Australia, Rupiah melemah tipis
Ilustrasi mata uang. (Thinkstock)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup menguat tajam dibanding penutupan kemarin. Penguatan rupiah ini di tengah mulai pulihnya poundsterling terhadap USD.

Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini ditutup bertengger di level Rp13.318/USD atau menguat tajam dari posisi kemarin yang ditutup di level Rp13.350/USD. Rupiah bergerak dengan kisaran harian Rp13.310-Rp13.368/USD.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah berakhir pada level Rp13.343/USD atau menguat dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.351/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran level Rp13.334-Rp13.381/USD.

Sementara, data dari Limas menunjukkan rupiah berada di level Rp13.365/USD atau masih lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.370/USD.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.362/USD. Posisi ini menguat dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.374/USD.

Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (3/2/2017), Poundsterling mulai pulih setelah pesan Bank of England atas kebijakan memprovokasi kinerja harian terburuk dalam hal perdagangan. Poundsterling naik hampir 3% sejak Perdana Menteri Inggris Theresa May menata visi pemerintah terkait pisahnya Inggris dari Uni Eropa dalam pidatonya lebih dari dua pekan lalu.

Meski demikian, poundsterling kemarin jatuh 1,3% terhadap bebarapa mata uang dan menjadi yang terburuk sejak Oktober. Penurunan terjadi setelah laporan inflasi oleh Bank of England yang menaikkan perkiraan pertumbuhan tetapi menolak untuk melakukan hal sama pada inflasi dan menahan suku bunga.

Poundsterling diperdagangkan di level 1,2531 terhadap USD dalam perdagangan pagi tadi di London, atau turun 1% dari sebelum pernyataan Bank of England. Meski demikian, masih di atas level terendah tadi malam 1,2510.

Itu sedikit lebih kencang di level 85.80 pence per euro, dengan pelaku pasar mengatakan ada sedikit dampak dari laporan media dari rintangan hukum baru untuk rencana pemerintah keluar dari pasar tunggal. [Sindo]

Related posts