Isu penculikan anak, masyarakat diminta tahan emosi

Isu penculikan anak, masyarakat diminta tahan emosi
Ilustrasi penculikan anak.

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Ketua Forum Komunikasi Pemuda Aceh Utara (FPA) Musfendi, menanggapi terkait isu yang sedang berkembang tentang penculikan anak. Menurutnya isu tersebut tidak bisa diremehkan, tetapi masyarakat juga harus tahan emosi dalam mengambil sikap jangan sampai ada orang yang tidak berdosa jadi sasaran menjadi korban.

Dia mencontohkan, seperti yang terjadi baru-baru ini di Kuta Blang dimana masa menghakimi anak idiot asal Panton Labu, Aceh Utara bernama Tarmidi.

Ini, sambung Musfendi, merupakan kesalahan fatal, seharusnya masyarakat bisa menahan emosi dan menyerahkan kepada pihak yang berwajib bukan langsung menuduh dan menghakiminya.

“Kecuali pelaku langsung tertangkap basah sedang melakukan penculikan seperti yang terjadi di Bandar Baro,” ujarnya.

Musfendi menjelaskan Tarmidi merupakan warga Meunasah Panton Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara yang merupakan korban salah tangkap akibat isu penculikan anak.

“Tarmidi merupakan anak seorang anak yatim yang mengalami cacat mental semenjak umur 4 tahun dari pasangan Hasbi dan ahamisyah, ia tinggal bersama Nek Syarifah semenjak ibunya berumah tangga dengan suaminya yang baru,” jelasnya.

Akibat kejadian salah tangkap itu, Musfendi mengharapkan kepada masyarakat agar jangan percaya kepada berita yang tidak jelas. Dia juga mengharapkan kepada aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus tersebut agar masyarakat tak resah.

“Polisi segera lakukan pengungkapan motifnya, dan siapa di balik kasus penculikan tersebut. Karena ini pasti bukan orang biasa pasti para ahli di bagiannya, mengambil organ tubuh bukan seperti membelah ayam, serta segera menetralisir berita yang meresahkan masyarakat luas,” pesan Musfendi. [Rajali Samidan]

Related posts