Tugu Simpang Lima tak ada tulisan Asmaul Husna, ini kata Illiza

Tugu Simpang Lima tak ada tulisan Asmaul Husna, ini kata Illiza
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (keempat kiri) meresmikan Tugu Simpang Lima di Banda Aceh, Minggu (14/5). (Antara Foto/Irwansyah Putra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tugu Simpang Lima, Banda Aceh pada Minggu (14/5) telah diresmikan oleh Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal. Peresmian itu dirangkai dengan kegiatan penyambutan 15 peserta Gowes Nusantara yang tiba di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

Pada kesempatan tersebut, Illiza menjelaskan soal peresmian Tugu Simpang Lima atau juga disebut sebagai Monumen Bukopin.

Illiza mengatakan, Tugu Simpang Lima dibangun pada era 1990-an, dimana setelah beroperasinya Bank Bukopin di Provinsi Aceh pada tahun 1988.

Sehingga sampai saat ini pula, sambungnya, tugu bersejarah yang merupakan salah satu ikon Kota Banda Aceh ini masih berdiri tegak dan saat ini telah selesai dilakukan revitalisasi.

“Hal ini juga tidak terlepas dari kerjasama Bukopin bersama Pemerintah Kota Banda Aceh dalam memperindah serta mewakili wajah baru Kota Banda Aceh,” ujar Illiza.

Perlu diketahui, Tugu Simpang Lima kerap menjadi ajang para mahasiswa dan aktivis berkumpul melakukan demonstrasi dari berbagai isu, kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Terkait dengan tidak adanya tulisan Asmaul Husna sesuai konsep awal perencanaan pembangunan tersebut, Illiza menjelaskan, setelah melakukan audiensi dengan MPU karena sebelumnya para ulama tidak setuju dengan dibuatkannya tulisan Asmaul Husna tersebut.

Menurut para ulama, Tugu Simpang Lima merupakan pusat demonstrasi masyarakat kota, yang mana tulisan Asmaul Husna merupakan tulisan yang sangat sakral, oleh sebab itu tidaklah sesuai disandingkan dengan berbagai aksi demonstrasi tersebut.

“Para ulama berpendapat, jika hal itu terjadi, maka hal ini merupakan dosa yang paling besar yang dibebankan pada Pemko Banda Aceh,” jelas Illiza

Terakhir, Illiza menyampaikan tulisan Asmaul Husna bukanlah untuk dijadikan sebagai pajangan di jalanan, tetapi diamalkan serta diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

“Maka dari itu, beberapa hal penting inilah yang akhirnya kami sepakati menggantikannya dengan ornamen khas Aceh berupa ukiran Pintoe Aceh disetiap dinding-dinding pada Tugu Simpang Lima,” tutup Illiza.

Gowes Nusantara

Peresmian Tugu Simpang Lima juga dirangkai dengan penyambutan 15 peserta Gowes Nusantara yang tiba di Banda Aceh. Sebelumnya peserta Gowes Nusantara telah melakukan start di Kilometer 0, Sabang, Pulau Weh, Sabtu (13/5) kemarin.

Kedatangan peserta Gowes Nusantara di Banda Aceh bertepatan dengan agenda Fun Bike dalam rangka HUT Kota Banda Aceh yang 812 tahun.

Melalui momentum tersebut, Illiza mengajak semua warga kota untuk senantiasa membiasakan hidup sehat guna mendorong masyarakat gemar berolahraga.

“Maka dari itu, dengan dilaksanakannya program pemerintah ini sebagai sebuah rintisan agar terciptanya gerakan budaya berolahraga yang teratur, terukur dan sistematik,” ujar Illiza.

Kata Illiza, Gowes Nusantara juga diselenggarakan dari 34 Provinsi di Indonesia dalam rangka Gowes Pesona Indonesia.

“Tujuannya untuk menggelorakan, mengajak, menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat melalui aktivitas olahraga khususnya dengan bersepeda,” ujar Illiza. [Aidil/rel]

Related posts