Listrik padam, Mahasiswa buka bersama di depan kantor PLN Aceh

Mahasiswa menggelar aksi buka bersama di depan kantor PLN, Selasa (30/5). Aksi ini sebagai wujud kekecewaan masyarakat kepada PLN yang memadamkan listrik setiap jam berbuka puasa dan sahur. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Puluhan Mahasiswa dan masyarakat berbuka puasa di depan kantor PLN Aceh seusai menggelar aksi terkait seringnya pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN disaat jam berbuka puasa dan sahur, Selasa (30/5).

Aksi ini sebagai bentuk kritik terhadap PLN, agar tidak sembarangan memadamkan listrik dikala ummat islam menjalankan ibadah puasa. Kordinator aksi, Muzirul Qadhi mengatakan, aksi ini tidak terlepas dari peran PLN, Pemerintah dan DPRA yang tidak bisa mengatasi problem pemadaman listrik di Aceh.

“Ini sebagai bentuk kekecewaan kita terhadap PLN dan menyebabkan kerugian materil maupun immaterial kepada masyarakat Aceh sebagai pelanggan dari PLN,” katanya.

Ia menyebutkan, persoalan listrik di Aceh terus terjadi pada saat bulan suci Ramadhan. Bahkan, kata dia, hampir setiap tahun terjadi pemadaman bergilir di saat puasa.

Menurutnya, alasan PLN memdamkan listrik selalu mengaitkan kerusakan yang terjadi pada PLTU Nagan Raya. Dimana selalu dikatakan mesin PLTU masih perawatan sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir. Kata dia,  pernyataan pihak PLN selalu sama setiap tahunnya.

“Kita justru mempertanyakan kualitas mesin PLTU tersebut yang dibeli dengan harga milyaran rupiah. Tapi sering mengalami masalah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Aceh dan DPRA sudah sering memanggil pihak PLN untuk mengatasi hal tersebut. Namun, ia melihat pemanggilan itu hanya sebatas formalitas yang tidak memiliki solusi. “Buktinya hari ini pemadaman masih terjadi,” ujarnya.

General Maneger PLN Aceh, Jefri Rosiadi yang menemui massa aksi mengatakan, saat ini pihaknya masih bekerja untuk memperbaiki sistem suplai listrik dari PLTU Nagan Raya, agar bisa kembali normal.

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar. Diperkirakan, kata dia, 2 Juni sistem transmisi suplai listrik ke seluruh Aceh sudah kembali Normal. “Ini juga kita sedang berupaya untuk memperbaiki sistem tersebut,” katanya.

Pengamatan kanalaceh.com, massa aksi sempat menolak jamuan berbuka puasa yang disediakan pihak PLN. Mereka menolak lantaran GM PLN tidak turut ikut berbuka puasa bersama mahasiswa. Akhirnya, mereka memilih untuk berbuka tepat di pintu masuk ke Kantor PLN. [Randi]

Related posts