Soal kasus Novel, Komnas HAM: Ada apa antara pimpinan KPK-Polri?

Dugaan jenderal terlibat kasus Novel bikin polisi terpojok
Ilustrasi penyiraman air keras ke Novel Baswedan. (Detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kasus teror penyiraman air keras ke penyidik senior KPK Novel Baswedan masih menemui jalan buntu. Padahal, menurut Komnas HAM, kasus itu bukanlah kasus biasa.

“Ini bukan kasus biasa, tapi kasus luar biasa,” kata komisioner Komnas HAM Maneger Nasution ketika dihubungi, Sabtu (10/6).

Menurut Maneger, pengungkapan kasus itu menjadi pertaruhan kredibilitas pimpinan KPK dan Polri. Maneger mengatakan publik bertanya-tanya bagaimana sebenarnya sikap pimpinan KPK dalam upaya penuntasan kasus itu.

“Ini ujian kredibilitas pimpinan KPK dan Polri. Publik bertanya-tanya, kenapa pimpinan KPK, kok publik tidak tahu sikapnya seperti apa. Pimpinan Polri, kenapa sampai sekarang (kasus itu) belum bisa diselesaikan? Ada apa antara pimpinan KPK dan Polri,” ujar Maneger.

Sebelumnya Maneger menyebut pelaku yang menyiram Novel mungkin orang terlatih. Dia juga mengatakan Novel merasa curiga sejak setahun lalu bahwa dia dalam bahaya.

“Kenapa teman-teman kepolisian sulit menangkap? Berarti pelakunya terlatih, tetapi kita meyakini kemampuan teknis kepolisian kita memadai untuk mengungkap kasus ini,” kata Maneger.

Maneger pun mengaku telah bertemu dengan pihak KPK dan Polri terkait hal itu. Menurutnya, KPK dan Polri akan mengadakan pertemuan lagi dalam 2 minggu ke depan.

Dalam waktu 2 minggu itu, Komnas HAM, menurut Maneger, juga akan mendalami temuan-temuan baru tersebut. “Dalam 2 minggu ini kami akan mendalami isu yang janggal itu,” ucap Maneger.

Novel hingga saat ini masih menjalani perawatan di Singapura. Kondisi mata kanannya menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Sedangkan membran plasenta yang dipasang pada mata kiri Novel diputuskan untuk dicabut pada Senin (5/6) lalu.

Novel diserang setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Selasa (11/4), di dekat kediamannya, Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. [Detik.com]

Related posts