Vivo pakai cip baru, foto HDR dan night mode lebih ciamik

Vivo pakai cip baru, foto HDR dan night mode lebih ciamik
Perbedaan hasil tangkapan gambar Vivo dengan DSP terbaru (kiri) dan Vivo V5S (kanan) dengan kondisi sebenarnya (model di latar belakang). (CNN Indonesia)

Shanghai (KANALACEH.COM) – Vivo memperkenalkan teknologi untuk meningkatkan kemampuan kameranya. Teknologi yang dijuluki DSP Photography Solution ini digunakan untuk mendapat hasil foto lebih alami. Selain itu, teknologi generasi terbaru ini juga meningkatkan kemampuan memotret di kondisi minim cahaya.

Photography Product Manager Vivo in China, Ace Wang, menyebutkan bahwa timnya membutuhkan waktu dua tahun untuk terus meningkatkan kemampuan teknologi DSP agar mencapai kemampuannya saat ini.

Alasan mereka melakukan pembaruan ini karena hasil foto kamera ponsel saat ini kurang nemuaskan. Beberapa menghasilkan foto kurang cahaya saat kamera menentang cahaya (backlight). Lainnya, hasil foto yang overexposure, sehingga menghilangkan detil gambar. Kasus lain lagi adalag efek “cantik” yang berlebihan sehingga muka orang yang difoto jadi tampak tidak alami.

Solusi Vivo untuk menampilkan foto yang lebih natural adalah dengan cip pemroses gambar terbarunya  membuat hasil jepretan kameranya Dual core DSP RK1608. Cip ini memiliki kapasitas memori 256MB RAM. Selain itu, Vivo juga membuat hasil fotonya ke dalam bentuk file RAW.

“File RAW menyimpan informasi foto lebih banyak ketimbang file YUV yang banyak digunakan oleh ponsel pada umumnya,” terang Wang.  “YUV adalah file yang sudah dikompresi,” tambahnya lagi. Dengan demikian informasi yang didapat dari file foto ini kurang lengkap. Dengan file RAW, semua informasi foto bisa dijaga, mulai dari noise, kecerahan, kontras, dan warna. Dengan demikian hasil foto pun bisa lebih alami.

Pemrosesan gegas

Namun, seperti kita tahu, ukuran file RAW memang besar. Untuk itu, DSP generasi terbaru  ini juga meningkatkan kecepatannya untuk memproses gambar. Disebutkan, bahwa DSP generasi ini sepuluh kali lebih cepat dari pemrosesan biasa.

Ketimbang generasi sebelumnya, cip DSP kali ini juga tiga kali lebih cepat. Volume data yang bisa diproses pun empat kali lebih besar. Hasilnya, dynamic range gambar naik 30 persen dan shutter speed naik 3 kali lipat.

Namun, Vivo bukan yang pertama menggunakan file RAW. LG, Nexus, Samsung, dan Google Pixel sudah menggunakannya lebih dulu. Android sendiri telah mendukung file RAW sejak meluncurnya Android 5.0 (Lollipop).

Namun, kebanyakan pemanufaktur langsung memproses foto ke dalam file JPEG. Sebab, pemanufaktur mesti memiliki hardware yang mendukung kemampuan Camera 2API ini.

Untuk gambar backlight, DSP bisa mengambil lima gambar berturut-turut dengan tingkat exposure berbeda. Saat ini, pengambilan gambar dengan lima exposure berbeda banyak digunakan pada kamera DSLR highend. Kebanyakan efek HDR pada ponsel cerdas  hanya mengambil gambar dengan tiga tingkat exposure berbeda. [CNNIndonesia]

Related posts