Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia Aceh (KNPI) Aceh tahun 2017 resmi dibuka oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (29/7/).
Musda Ke XIII ini bertemakan “Pemuda Berintegritas, Inovatif dan Mandiri”. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh 426 peserta dari 23 DPD KNPI se-Aceh, 68 OKP dan 62 PK se-Aceh. Juga turut hadir Ketua Umum KNPI Pusat Muhammad Rifai Darus, Ketua Partai Golkar Aceh, Forkopimda, Ormas Pemuda, dan beberapa tokoh Aceh lainnya.
DPD KNPI Kota Subulussalam juga berkesempatan hadir dalam agenda tersebut. Mereka akan mengikuti Musda di Hotel Grand Nangroe Aceh untuk melakukan pemilihan pengurus baru KNPI Aceh.
Senior KNPI kota Subulussalam sekaligus Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) kota Subulussalam, Baginda Nasution mengharapkan agar ketua KNPI Aceh terpilih nantinya dapat membawa program-program provinsi ke daerah khususnya Kota Subulussalam.
“Seperti pelatihan life skill, pendidikan, beasiswa, dan pembinaan lainnya yang bersifat positif, serta bermanfaat bagi masyarakat banyak,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Minggu (30/7).
Apalagi. sambung Baginda, menurut data BPS Aceh, Kota Subulussalam masuk dalam persentasi penduduk termiskin di Provinsi Aceh, yaitu 20,39 %.
“Maka kita harapkan kepada pengurus KNPI Pusat agar memberikan anggaran yang cukup untuk menunjang kinerja KNPI Kota Subulussalam,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD KNPI kota Subulussalam, Ade Soeraya Martha. Menurutnya, Musda KNPI Aceh kali ini memiliki makna tersendiri baginya, karena DPD KNPI Aceh bersedia mengundang seluruh PK tingkat kecamatan, yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh KNPI.
“Sehingga pesan moral yang disampaikan oleh Ketua KNPI Aceh dapat dirasakan secara langsung, sekaligus dapat bersilaturahmi dengan pengurus KNPI Aceh lainnya,” ujar Ade.
Ade juga mengharapkan Musda KNPI Aceh dapat berjalan lancar dan tertib. “Siapapun yang terpilih, kami DPD KNPI Kota Subulussalam mengharapkan agar lebih diprioritaskan sebagai gerbang pintu masuknya Provinsi Aceh yang juga terkenal di bidang perkebunannya,” tuturnya. [Aidil/rel]
