PM Israel jadi tersangka kasus penyuapan

PM Israel jadi tersangka kasus penyuapan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

Tel Aviv (KANALACEH.COM) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menjadi tersangka kasus dugaan penyuapan dan penipuan.

Kepolisian mengonfirmasi hal ini kepada media lokal pada Kamis (3/8). Polisi juga telah memerintahkan agar kasus ini tidak lagi dibicarakan di ruang publik, dalam rangka upaya mencari saksi dari sisi pemerintah.

Jaksa Agung Avichai Mendelblit mengatakan lembaganya bersama kepolisian telah meminta eks kepala staf perdana menteri, Ari Harow, untuk mengisi posisi saksi tersebut. Proses penyelidikan pun terus berlangsung.

“Kami mendapat kemajuan,” dan jaksa penuntut telah “bekerja sama dengan polisi” untuk meminta Harow menjadi saksi pemerintah, tutur Mendelblit kepada wartawan, dikutip Haaretz, Jumat (4/8).

Netanyahu dituduh melakukan tindakan kriminal dalam dua kasus berbeda. Pertama, dia dituding menerima hadiah bernilai ribuan poundsterling, sampanye serta cerutu mahal dari miliarder sekaligus produser Hollywood Arnon Milchan.

Sebagai gantinya, Netanyahu melobi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry agar mau memberikan visa AS baru bagi Milchan.

Kasus kedua, Netanyahu diduga menyuap Arnon Mozes, pemilik surat kabar terbesar di Israel, Yedioth Ahronoth. Pemimpin negara itu diduga memberikan imbalan keuntungan komersial demi mendapatkan pemberitaan positif. Kasus ini dikenal dengan Case 2000.

Netanyahu juga dituduh menjanjikan bakal menutup Israel Hayom–surat kabar pro-Netanyahu milik konglomerat AS Sheldon Adelson–jika Mozes bisa membawa medianya memberitakan hal-hal yang menguntungkan pemerintah.

Kasus ini mencuat saat Harow memberikan informasi kepada penyelidik yang menunjukkan indikasi keterlibatan dirinya, Netanyahu, dan orang-orang terdekat perdana menteri dalam tindakan kriminal.

Selama penyelidikan, polisi menyita ponsel Harow dan menemukan rekaman percakapan antara Netanyahu dan Mozes sehingga menjadi dasar penyelidikan Case 2000.

Harow, yang turut dituding melakukan suap dan kecurangan, dianggap sebagai saksi kunci dalam kasus yang menyeret orang nomor satu di Israel ini. Meski begitu, polisi belum menetapkan kepala partai pimpinan Netanyahu itu sebagai tersangka.

Secara terpisah, Harow pun tengah diselidiki polisi. Dia dituding membayar gaji Odelia Karmon, penasihat Netanyahu saat ia menjadi pemimpin oposisi.

Namun, dalam kasus itu, jaksa agung pesimistis para penyelidik bisa mendapatkan cukup bukti yang dapat mendukung dakwaan tersebut. Sebab, kasus tersebut telah terjadi lebih dari 10 tahun lalu.

Sementara itu, juru bicara Netanyahu membantah tuduhan hukum tersebut, menganggap klaim itu sepenuhnya tidak benar dan dimotivasi politik.

“Kami seutuhnya menolak klaim temuan yang menyeret nama perdana menteri. Kampanye untuk menjatuhkan pemerintah tengah berlangsung, tapi dipastikan akan gagal karena alasan sederhana: tidak akan terjadi apa-apa karena tidak ada apa-apa,” tutur juru bicara tersebut seperti dikutip The Independent. [CNNIndonesia]

Related posts