Sering blunder, mahasiswa beri nilai E- untuk komunikasi politik Nova Iriansyah

Sering blunder, mahasiswa beri nilai E- untuk komunikasi politik Nova Iriansyah
Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memberi sambutan di Acara Pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) IV yang digelar di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Sabtu (15/7). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komite mahasiswa dan rakyat Aceh untuk demokrasi (Komrad) menilai bahwa pernyataan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat memberi sambutan pada Rakerda PDI P Aceh, Sabtu (19/8) memicu keretakan antara Pemerintah Aceh dan DPRA dan dapat menimbulkan konflik antar partai politik.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jendral Komrad, Febri Miraj menanggapi pernyataan Nova Iriansyah tentang Pemerintah Aceh dihempang DPRA, Minggu (20/8) dalam siaran persnya kepada Kanalaceh.com.

“Janganlah komentar Pak Wagub menimbulkan keretakan antara DPRA dengan Pemerintah Aceh, apalagi komentar tendensius. ‘Merah harus dilawan dengan merah’. Ini kan bahaya. Disampaikan dalam acara rakerda PDIP dan tendensius terhadap partai politik lain”, jelas Febri.

Apalagi, saat ini Pilkada 2017 sudah selesai pak. Saatnya Wagub Aceh merangkul dan menjalani komunikasi dengan seluruh elemen yang ada di Aceh. Seperti yang dilakukan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang sedang berupaya keras untuk menyatukan seluruh elemen politik dan masyarakat pasca Pilkada.

“Saatnya Pak Nova berfikir memajukan Aceh sesuai visi misi ketika kampanye Pilkada lalu dan sejalan dengan ucapan dan kerja Pak Gubernur yang saat ini disambut sangat baik,” ujar Febri.

Febri pun mengibaratkan kalau kemampuan komunikasi politik Gubernur Irwandi luar biasa. “Kalau kuliah, Pak Gubernur dapat nilai A+. Itu bisa kita lihat apapun komentar atau candaan Pak Irwandi di publik atau medsos selalu disambut positif dan bahkan jadi trend, seperti trend singklet kaki,” katanya.

“Ini Pak Nova malah sebaliknya, komentarnya blunder terus. Kami mahasiswa beri nilai E- (E minus) untuk kemampuan komunikasi politik Wagub. Kalau E- harus mengambil mata kuliah ulang,” tambah Febri.

Dia pun meminta kepada Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf untuk menegur Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. “Kalau tidak ditegur, nanti Pak Irwandi akan kewalahan kalau Pak Wagub begini terus. Dan saran kami Pak Nova harus sekolah komunikasi politik,” katanya

Tercatat Nova berulangkali lakukan blunder politik lewat pernyataan-pernyataannya, seperti komentar soal Kaki Lima kepada Partai Hanura, soal hukuman cambuk, soal boikot produk yahudi, dan yang terakhir komentar Wagub di Rakerda PDIP.

Dilansir aceh.tribunnews.com, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah pun sudah menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, khususnya kepada pimpinan dan anggota DPRA yang terganggu atas pernyataanya.

“Tidak benar DPRA menghempang program-program pemerintah Aceh, karena pemerintah Aceh baru saja berjalan selama 2 bulan,” kata Nova. [Aidil/rel]

Related posts