Wilayah di Aceh rawan terbakar pada musim kemarau

60 titik panas terpantau di Aceh, tingkat karhutla di atas 70 %
Ilustrasi - Kebakaran lahan atau hutan. (Pendam IM)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat bahwa sejumlah wilayah di Aceh masih rawan terbakar akibat cuaca panas pada puncak musim kemarau ini.

“Setelah beberapa hari tidak ada hujan di Aceh, mulai kemarin (Ahad, 20/8) sore, terpantau sudah muncul titik panas,” terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Senin (21/8) dilansir Antara.

Ia mengatakan, satu titik panas tersebut terpantau oleh satelit Terra dan Aqua berada di Aceh wilayah Tengah atau tepatnya di Kabupaten Aceh Tenggara.

Pihaknya memperkirakan, dalam dua atau tiga hari ke depan wilayah di Aceh masih dilanda kondisi panas atau cerah, hingga cerah berawan.

“Kalau pun turun hujan, cuma hujan bersifat ringan saja. Oleh karena itu, kita tetap imbau untuk berhati-hati dengan api,” ucapnya.

Saat ini di Aceh sering terjadi dalam membuka lahan pertanian atau perkebunan dilakukan dengan cara membakar, termasuk membakar sampah di pekarangan rumah.

“Kalau bakar sampah, silakan. Tapi harus selalu dijaga, agar tak terjadi hal yang tidak kita  inginkan. Biasanya api, terkandang bisa juga rumah atau tempat usaha jadi terbakar,” tutur dia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto telah mengingatkan, wilayah Aceh perlu mewasdapai kemunculan titik panas akibat meningkatnya intensitas cuaca panas selama musim kemarau.

Berdasarkan peta potensi kemudahan kebakaran yang ditinjau dari unsur cuaca, maka masih menunjukkan wilayah di Aceh sangat mudah terjadi kebakaran. []

Related posts