Tarmizi, berdagang buah musiman untuk hidupi keluarga

Tarmizi, pedagang buah musiman untuk hidupi keluarga
Tarmizi (48) sedang mengikat buah Rambai di tenda tempat ia berdagang di jalan lintas nasional Banda Aceh-Meulaboh kawasan Lageun, Aceh Jaya, Sabtu (9/9) sore. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

SORE itu pria berkulit hitam sibuk menyapa kendaraan yang berlalu-lalang di jalan lintas nasional Banda Aceh-Meulaboh kawasan Lageun, Aceh Jaya.

Seberang jalan di bawah terpal tenda biru, buah Rambai atau bahasa latinnya baccaurea motleyana berjajar rapi di atas kayu yang di tumpang sekadarnya itu.

“Singgahhhh, singgahh, murah, murahh,” teriak Tarmizi pria berkulit hitam itu saat roda dua dan empat melintas ditempat dagangannya, Sabtu (9/9) lalu.

Meski gerimis, Tarmizi tak patah semangat mengais rezeki dengan berjualan buah musiman itu. Saat ditemui Kanalaceh.com di lokasi pria 48 tahun ini sedang sepi pembeli.

Biasanya ia mampu mendapatkan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari. Namun dikarenakan cuaca yang tidak mendukung Tarmizi hanya mampu mendapatkan Rp 100 ribu tercatat sejak pagi.

“Kalau hujan orang yang lewat malas singgah, takut basah kadang,” keluhnya sambil mempelihatkan buah Rambai yang masih terikat rapi di dalam goninya.

Ayah dari tiga anak ini mengaku kualahan menghidupi keluarganya, apalagi pekerjaan yang ia lakoni tidak tetap. Tarmizi mengatakan sebelumnya juga sempat menjadi pedagang buah durian beberapa waktu lalu saat daerahnya sedang dibanjiri buah yang kulitnya berduri itu.

“Pokoknya saya dagang semua, lagi musim rambutan, durian dan sekarang buah rambai, tapi buah rambai harganya lebih murah,” ujarnya.

Tarmizi menyebutkan untuk harga satu ikat buah Rambai yakni Rp 5.000. Namun kalau pembeli mengambil banyak maka harganya semakin murah.

Untuk saat ini, kata Tarmizi, buah musiman Rambai sangat mudah ditemui di kawasannya seperti di daerah Krueng Sabee, Ringah, Pucuk Patek dan Pante Kuyun.

“Buah rambai mulai berbuah saat musim ujan,” kata Tarmizi pria asli Gunong Cut Kecamatan Darul Hikmah, Kabupate Aceh jaya ini.

Buah Rambai yang rasanya asam ini, menurut Tarmizi, memiliki khasiat vitamin yang begitu banyak salah satunya bisa mengurangi penyakit batuk jika mengonsumsinya, akan tetapi jika berlebihan juga akan membahayakan kesehatan.

“Bisa-bisa akan sakit perut, tapi menurut cerita orang tua dulu buah Rambai bisa menyembuhkan sariawan,” katanya.

Tarmizi saat ini sangat berharap kepada pemerintah agar memperdulikan kalangan bawah apalagi Pemerintah Aceh Jaya yang baru ini saat sudah pergantian pemimpin.

“Minimal kasih pekerjaanlah jangan seperti ini,” pinta Tarmizi. [Fahzian Aldevan]

Related posts