Atraksi wisata bahari Aceh diminati surfer International

38 peselancar ramaikan Aceh Surfing Internasional Championship
Peselancar menjajal ombak di Pantai Matanurung, Kabupaten Simeulue, Rabu (25/10). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tahun ini, genap kelima kalinya Aceh International Surfing Championship berlangsung di Kabupaten Simeulue, Aceh. Tak hanya popular di kalangan peselancar dalam negeri saja, kejuaraan selancar ini pun diminati atlet luar negeri.

Sebut saja Jepang dan Australia yang tahun ini turut ambil bagian pada kejuaraan surfer pada 26-28 Oktober lalu. Total 31 peserta adu atraksi menaklukan ombak Pantai Matanurung yang akhirnya dimenangkan peselancar asal Bali Darmaputra Tonjo.

Setelah 30 menit terakhir man-on-man battle jadi penentu kemenangannya melawan sesama surfer asal Bali Pepen Hendrik. Tonjo pun berhasil meraih Rp25 juta kesuksesannya ini.

”Senang sekali dapat memenangkan kejuaraan ini, dan mudah-mudahan bisa kembali (mengikuti kontes) lagi tahun depan,” kata surfer 27 tahun ini dengan semangat, seperti yang dilansir asiansurf.co.

Aceh International Surfing Championship 2017 merupakan ajang tahunan dalam Calendar of Events Aceh 2017.

Terselenggara berkat kerja sama antara Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh serta Pemerintah Kabupaten Simeulue melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga. Kejuaraan selancar ini juga melibatkan komunitas surfer setempat serta Asian Surfing Championship (ASC).

Tak hanya menguji adrenalin surfer dalam dan luar negeri dalam kontes, acara ini juga dijadikan atraksi wisata bahari yang bertujuan mempromosikan pesona Kabupaten Simeulue.

Keunikan budaya dan keindahan pariwisata yang dimiliki wilayah ini pun kian dikenal masyarakat luar, khusunya surfer dunia.

Bertema ”Nikmati Pesona Alam Simeulue, Negeri di Tengah Laut” diharapkan agar Kabupaten Simeulue semakin menjadi destinasi wisata selancar unggulan Aceh dan tujuan wisata bahari menarik nasional.

Aceh International Surfing Championship sendiri berawal pada 2013, di mana Kabupaten Simeulue menggelar kontes surfing profesional untuk pertama kalinya.

Tak hanya dari Bali dan Banda Aceh saja, kompetisi ini langsung diminati negara luar, seperti Australia, Afrika Selatan, hingga Amerika.

Pemerintah sadar akan potensi pariwisata dan surfing terbaik yang dimiliki Kabupaten Simeulue dan berkomitmen melanjutkan serta terus berinovasi mengembangkan wisata atraksi ini ke tahun-tahun berikutnya.  []

Related posts