Negara partisipan AWSC enggan bermain jika ada tim Aceh

Negara partisipan AWSC enggan bermain jika ada tim Aceh
Miftahul Hamdi (kanan). (Antara Foto)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Aceh World Solidarity Cup (AWSC) 2017 yang berlangsung 2-6 Desember 2017 awalnya akan melibatkan satu kesebelasan yang berisi pemain-pemain lokal Aceh.

Namun rencana itu urung terjadi lantaran penolakan negara partisipan yang hanya menginginkan partai antar timnas, sehingga hanya melibatkan Timnas Indonesia, Mongolia, Kirgistan, dan Brunei Darussalam.

“Awalnya kami menawarkan ke PSSI supaya ada tim lokal Aceh yang berisi pemain-pemain asal Aceh yang tampil di kompetisi Liga 1 dan Liga 2,” kata Zaini dilansir CNNIndonesia.com.

“Tapi ada tanggapan dari negara peserta kalau mereka enggan main dengan tim yang bukan timnas karena merasa tidak selevel. Sejak awal kami memang mengatur kalau bakal ada satu klub lokal Aceh yang main,” terangnya.

Tanpa keikutsertaan klub lokal dari Serambi Mekah, Zaini berharap Miftahul Hamdi yang merupakan pemain asal Aceh yang ada di Timnas Indonesia bisa diturunkan pelatih Luis Milla.

“Dia akan kami jadikan contoh anak Aceh yang main di timnas. Kami berharap ke PSSI agar dia bisa dimainkan,” ucapnya.

Selain berharap gairah sepak bola di Aceh bisa kembali semarak, Tsunami Cup dijadikan ajang promosi kepada dunia bahwa Aceh adalah kota yang aman untuk dikunjungi. Di sela-sela turnamen, negara-negara peserta mendapat kesempatan berkeliling dan melihat provinsi paling barat di Indonesia itu.

“Karena temanya solidarity jadi tidak ada match fee. Kami hanya siapkan akomodasi dan transportasi. Semua peserta juga akan kami ajak city tour, jalan-jalan ke Museum Tsunami, ke situs-situs peninggalan tsunami.”

“Mereka (peserta) kan tidak setiap hari main. Pas mereka libur, kami sudah jadwalkan city tour-nya,” ungkapnya. []

Related posts