2018, Rektor Unsyiah targetkan semua prodi tidak akreditasi C

2018, Rektor Unsyiah targetkan semua prodi tidak akreditasi C
Kampus FISIP Unsyiah.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Samsul Rizal secara resmi membuka rapat kerja (Raker) Unsyiah tahun 2018, dengan tema Peningkatan Kapasitas Layanan dan Efisiensi Menuju Universitas Syiah Kuala Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dan PTN-Badan Hukum di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (4/1).

Samsul mengatakan, pada tahun 2018 ini Unsyiah menargetkan 75 % program studi (prodi) telah terakreditasi A dan tidak ada lagi prodi yang akreditasinya C.

Untuk diketahui sementara ini sudah 50 % prodi Unsyiah terakreditasi A. Oleh sebab itu, Samsul berencana tahun ini prodi di Unsyiah memiliki wewenang untuk mengelola anggarannya sendiri.

“Kita akan rumuskan bersama, nantinya prodi mempunyai anggaran yang bisa dikelola untuk hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh prodi. Karena ujung tombak kita adalah prodi,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, saat ini sudah beberapa unit kerja di Unsyiah yang meraih sertifikasi ISO yaitu Perpustakan Unsyiah, Biro Akademik, Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat serta Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).

“Alhamdulillah dari prestasi tersebut, maka kinerja kita sudah memiliki standar,” ujar Samsul.

Selain itu, dalam waktu dekat Unsyiah akan berubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum, sehingga akan ada perubahan-perubahan mendasar dalam sistem keuangan Unsyiah selama ini.

Maka untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keungan, Unsyiah akan langsung mendatangkan auditor eksternal.

“Setelah berlakunya status BLU tersebut, Unsyiah langsung mengundang akuntan publik untuk melihat sejauh mana sistem keuangan Unsyiah,” kata Samsul.

Ketua Panitia Prof Husni Husin menjelaskan, raker ini diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Universitas, unsur Senator, Pimpinan Fakultas, Pasca Sarjana, Ketua Lembaga, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Ketua Prodi, rumah sakit, sistem perencanaan, unsur administrasi serta dibantu oleh panitia pelaksana.

“Sementara pelaksanaannya berdasarkan pola button up, yang dimulai dari tingkat prodi dilanjutkan ke tingkat fakultas pada Desember 2017. Lalu di tingkat universitas telah dimulai dengan pra raker dari beberapa minggu lalu,” jelas Husni.

Husni mengungkapkan, raker ini bertujuan untuk mengavaluasi capaian kinerja 2017, dan memperoleh gambaran yang lengkap serta jelas kemana arah pengembangan Unsyiah ke depan.  Dimana setiap alokasi biaya yang dilaksanakan dikaitkan dengan hasil yang dapat dicapai.

Maka ia berharap, raker ini harus bisa meningkatkan tanggung jawab bersama dan keselarasan dalam melaksanan rencana kinerja.

“Raker ini harus dapat menghasilkan program yang berguna, agar Unsyiah dapat menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, sesuai tuntutan global dan dapat menemukan inovasi untuk kemajuan bangsa,” ujarnya. [Aidil/rel]

Related posts