Penderita kanker di Aceh masih tinggi

Penderita kanker di Aceh masih tinggi
Peringatan Hari Kanker Sedunia di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Minggu (4/2). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Penderita kanker di Aceh hingga kini jumlahnya terus meningkat. Data tahun 2014 lalu, per harinya ada sekitar 40 penderita kanker yang berobat ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh.

Artinya, ada sekitar 1.000 lebih penderita kanker yang berobat setiap tahunnya di rumah sakit terbesar di Aceh itu.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, dr Abdul Fatah mengatakan, prevalensi penderita kanker di Aceh sama dengan nasional, penderita kankernya tergolong tinggi.

“Riset kesehatan dasar, prevalensi kanker pada semua kelompok umur dan dari semua jenis kanker, 1,4 per seribu. Artinya dalam seribu orang ada 1 atau 2 orang yang terkena kanker di Aceh. Ini sama pravalensinya dengan nasional,” katanya saat menghadiri Hari Kanker Sedunia, Minggu (4/2) di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

Ia menyebutkan, kasus pengidap kanker terbanyak dalam wilayah Aceh yaitu di Kota Lhokseumawe. Pemicunya, kata dia, kurang menjaga pola hidup bersih, sehat dan terkena paparan asap rokok.

Apalagi, kata Abdul Fatah, dengan adanya jaminan kesehatan Aceh yang terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional, pengobatan penyakit kanker bagi masyarakat Aceh gratis.

“Melalui program itu, kita menjamin itu, menjamin semua pelayanan pengobatan dan penanganan kanker sampai tuntas, ” ujarnya.

Namun, ada beberapa obat yang ada dalam katalog nasional, pembiayaan obat itu harus dibebankan bagi keluarga penderita kanker. Kata dia, sejauh ini bagi mereka yang tidak mampu, akan dibantu oleh lembaga-lembaga yang bergerak dibidang kemanusian, khususnya pada penyakit kanker.

Terkait jumlah anggaran, Abdul Fatah tidak merincikan berapa biaya yang dihabiskan. Tapi, biaya pelayanan yang dihabiskan secara nasional hampir diatas 30 persen digunakan untuk penyakit tidak menular seperti kanker.

“Itu sama juga dengan di Aceh, banyak anggaran penyakit dihabiskan pada penyakit tidak menular,” sebutnya. [Randi]

Related posts