Pernyataan Irwan Djohan soal APBA dinilai rendahkan DPRA

Rancangan Pergub APBA 2018 disahkan Mendagri
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Samsul Bahri alias Tiyong. (Pikiran Merdeka/Oviyandi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Samsul Bahri alias Tiyong, menyesalkan statement Wakil Ketua DPR Aceh, Irwan Djohan terkait tudingan bahwa pembahasan RAPBA 2018 terlambat karena tidak ada lagi “kongkalikong” atau bagi-bagi dan nego antara eksekutif dan legislatif.

“Hal tersebut dapat menimbulkan mispersepsi dan kesalahpahaman di mata publik. Pernyataan itu secara tidak langsung telah mendiskreditkan dan merendahkan martabat anggota DPRA lainnya,” kata Tiyong dalam siaran persnya, Rabu (21/2).

Menurutnya, tudingan tersebut juga merendahkan marwah dan citra DPRA secara kelembagaan. Hal ini juga bentuk serangan atas Pemerintah Aceh yang seakan-akan telah berkomplot dengan DPRA. Selama ini anggota dewan telah banyak juga melakukan tugas dan fungsi dewan lainnya yang layak diapresiasi oleh masyarakat.

“Dengan pernyataan saudara Irwan ini, masyarakat akan beranggapan anggota dewan hanya fokus mengurusi kepentingan pribadi,” jelas Tiyong.

Tiyong menambahkan, kalau memang selama ini saudara Irwan Djohan menemukan indikasi kongkalikong, sudah seharusnya sebagai salah satu pimpinan DPRA, ia berdiri paling depan untuk menentangnya.

“Tetapi selama tiga tahun keberadaannya di DPRA kita tidak pernah mendengar beliau mengungkapnya. Hal ini tentu jadi tanda tanya. Apakah selama ini saudara Irwan telah ikut terlibat untuk berkomplot dalam melakukan suatu permufakatan jahat sebagaimana tudingannya tersebut?,” Tiyong mempertanyakan.

Politisi PNA tersebut menyesalkan pernyataan yang terkesan provokatif dan spekulatif tersebut. Ia menilai apa yang disampaikan Irwan Djohan hanya akan memperkeruh suasana, di tengah harapan agar DPRA dan TAPA dapat segera menyepakati RAPBA di bulan Februari ini.

“Hal ini sangat kontraproduktif dengan semangat kebersamaan antara TAPA dan DPRA sebelumnya agar APBA dapat disahkan melalui Qanun,” jelasnya.

Menurutnya semua harus fokus mengawal pembahasan RAPBA sehingga dapat disahkan secepat mungkin. Itu yang ditunggu-tunggu oleh rakyat. Pernyataan yang bersifat politik citra, tidak akan bikin rakyat kenyang.

“Kita juga menghimbau seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pengesahan APBA agar benar-benar fokus dan berkomitmen untuk segera menyelesaikannya,” lanjut Tiyong. [Aidil/rel]

Related posts