Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejumlah massa melakukan “kerusuhan” di halaman Balai Teuku Umar, Kodam IM, Banda Aceh, Selasa (27/2). Massa melakukan kerusuhan karena tidak terima dengan hasil pleno keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP).
Di kantor KIP, massa terlihat agresif dengan melakukan pelemparan batu dan air mineral. Selain itu, massa juga melakukan penjarahan serta pengerusakan pada supermaket.
Tak lama kemudian, Satgas Tri Patra datang untuk melakukan tindakan pengamanan dan penanggulangan massa.
Personel pengurai massa (raimas) dengan motor trailnya juga berusaha membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.
Setelah dilakukan upaya tindakan dari Satgas Tri Patra, akhirnya massa berhasil dihalau dan dibubarkan tanpa adanya korban.
Cerita itu adalah serangkaian dari simulasi lapangan pembentukan Satuan Penugasan (Satgas) Tri Patra dalam menghadapi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Simulasi ini melibatkan puluhan personel dari satuan Sabhara, Sat Brimob dan anggota TNI.
Simulasi pembentukan Satgas Tri Patra tersebut, juga salah satu rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan TNI Polri se-wilayah Provinsi Aceh tahun 2018.
Pada rakor tersebut, Pangdam IM Mayjen TNI Moch Fachrudin mengatakan bahwa rakor pimpinan TNI-Polri Provinsi Aceh ini bertujuan untuk menyamakan persepsi guna mengantisipasi perkembangan situasi yang terjadi di wilayah dan memberi informasi tentang hal-hal pelaksanaan tugas-tugas TNI-Polri ke depan.
“Terkait dengan Pilkada, saya tegaskan, TNI-Polri tetap netral dan harus menjamin Pilkada berjalan aman, tertib dan lancar. Maka, seluruh prajurit TNI-Polri harus melaksanakan pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, disaksikan oleh Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch Facrhudin, Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak, Kasdam IM Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin, serta tamu undangan lainnya. [Aidil/rel]
