Arkeolog Malaysia cari fakta baru mengenai Kerajaan Lamuri di Lamreh

Peneliti dari Aceh dan Malaysia sedang melakukan ekskavasi di Situs Kerajaan Islam Lamuri, Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Minggu (11/3). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Situs sejarah Islam  kerajaan Lamuri di kawasan Lamreh, Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Aceh kembali diteliti dari  peneliti Malaysia bekerjasama dengan Aceh.

Penelitian yang sudah dimulai sejak Sabtu (3/3) lalu itu, untuk melanjutkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan pada tahun 2014 lalu. Selain itu Penelitian ini nanti juga untuk mencari fakta-fakta baru dikawasan situs sejarah Lamuri tersebut.

Direktur Pusat Penyelidikan Arkeologi dari University Sains Malaysia, Prof. Dato’ Dr. Mokthar Saidin mengatakan dari beberapa hari lalu sudah dilakukan eskavasi terhadap empat kotak dan sebagian sudah mencapai lapisan budaya (Tanah).

“Selepas lebih menemui satu lapisan budaya, dari situ akan tau bahwa  dikawasan ini (Lamuri) memiliki pasar perdagangan yang besar,” kata Prof. Dato’ Dr. mokthar Saidin kepada Kanalaceh.com dilokasi, Minggu (11/3) pagi.

Sementara itu ketua tim ekskavasi dari Aceh, Dr Husaini Ibrahim mengatakan penggalian ini untuk mencari fakta baru termasuk dari temuan pecahan-pecahan keramik.

“Apakah ada hubungan dengan benda-benda lain, jadi berdasarkan itulah kita mendapatkan fakta -fakta baru, dari benda keramik juga salah satunya,” katanya.

Dari hasil Ekskavasi ini nantinya perlu dilakukan uji laboratorium, agar hasil dari penelitian yang telah dilakukan mendapatkan fakta yang akurat.

Husaini juga mengatakan, nantinya akan dihadiri sekitar 60 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Unsyiah.

“Mereka terjun langsung sesuai dengan mata kuliah dasar-dasar Arkeologi, diharapkan mampu mengali ilmu sebanyak mungkin apalagi hadir Profesor langsung dilokasi,” harapnya.

Pantauan Kanalaceh.com dilokasi penggalian, saat ini pihak Malaysia dan Aceh terus melakukan Eskavasi bahkan sudah mencapai hampir satu meter kebawah. [Fahzian Aldevan]

Related posts