Oknum kepala sekolah tampar anak yatim di Abdya

Ilustrasi. (riausky.com)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Oknum Kepala Sekolah SMAN 5 Aceh Barat Daya (Abdya), AB dilaporkan ke pihak kepolisian karena diduga telah menampar dua siswinya berstatus anak yatim.

Informasi yang dihimpun di Blangpidie, Rabu, kedua siswi yang menjadi korban kekerasan kepala sekolah tersebut masing-masing bernama Ayu Masrida, warga Desa Adan dan Mariana, warga Desa Kuta Bakdrien, Kecamatan Tangan-Tangan.

Kedua korban kekerasan tersebut merupakan anak yatim yang masih duduk dibangku Kelas 2 SMAN 5 Abdya yang berlokasi di Desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan.

Mariana yang ditemui wartawan dirumahnya di Desa Kuta Bakdrien, terlihat trauma. Ia terbaring lemas di depan TV bersama keluarganya. Pipi kiri anak yatim korban tersebut dilumuri obat-obatan.

“Pipi saya ini bengkak, telinga saya sakit sekali setelah ditampar di sekolah,” ungkap Mariana yang ditemani ibu kandungnya Marwati (40), bersama dengan sejumlah keluarganya yang lain.

Saat ditanya, Mariana menceritakan kejadian dirinya bersama temannya Ayu Masrida ditampar oleh kepala sekolahnya terjadi Senin (16/4), sekitar pukul 09.30 WIB usai membeli makanan di luar pagar sekolah.

“Pagi itu tidak ada guru yang masuk, maka saya bersama 5 orang teman-teman beli kue di luar sekolah. Waktu balik ke sekolah kami semua dipanggil oleh kepala sekolah dan disuruh berbaris,” ungkapnya.

“Saat berbaris, semua kue yang ada di tangan kami ditepis, lalu kepala sekolah langsung menampar Ayu Masrida kemudian baru ditampar saya hingga pipi saya sekarang bengkak dan telinga saya sakit,” ujarnya.

“Setelah ditampar, kami disuruh masuk lokal. Waktu kami mau masuk kelas kepala sekolah itu menyuruh kami untuk mengambil kembali kue-kue yang telah jatuh ke tanah,” ungkapnya lagi.

Setelah ditampar korban mengaku langsung pulang ke rumahnya di Desa Kuta Bakdrien untuk memberitaukan pada ibu kandungnya tentang peristiwa yang dialaminya di sekolah tersebut.

“Setelah saya dengar kejadian, saya langsung mendatangi sekolah untuk menanyakan kesalahan apa yang dilakukan anak saya hingga pipinya bengkak ditampar kepala sekolah,” ungkap Ibu kandung korban Marwati

“Setelah saya sampai ke sekolah, kepalanya tidak ada sudah pulang. Kemudian hari itu juga saya bawa anak ke Polres Abdya untuk buat laporan pengaduan penganiaan,” ujarnya.

“Setelah kami buat laporan, malam itu juga anak saya divisum,” ungkapnya sambil menunjukkan surat tanda bukti lapor polisi.

Kasat Reskrim Abdya, Ipda Zul Fitriadi saat dihubungi wartawan mengaku telah menerima laporan dugaan penganiaan siswi oleh oknum kepala sekolah tersebut, namun ia belum mengetahui secara jelas pokok persoalan tersebut.

“Kalau laporan pengaduan sudah masuk, cuma saya belum tahu pokok masalahnya. Nanti saya cek dulu pada anggota penyidik,” ujarnya singkat sambil mengaku sedang mengikuti rapat. [Antara]

Related posts