(KANALACEH.COM) – Ekspedisi gua biasanya dilakukan oleh traveler yang memiliki adrenalin besar juga rasa penasaran. Selain bisa memenuhi kepuasan tersendiri karena mampu bertahan di alam bebas, jelajah gua bisa membuat manusia bersyukur akan ciptaan dan kuasa Tuhan yang indah tiada tara.
Sebuah gua di Turki dekat Laut Mediterania memiliki satu keistimewaan yang tidak semua gua punya. Bukan keindahan atau fenomena yang bisa dilihat dengan mata, tapi lebih dari itu.
Gua The Damlatas yang berada di Alanya bahkan dipercaya oleh masyarakat setempat dan traveler yang pernah menyusurinya mampu menyembuhkan asma. Menarik memang dan Anda boleh percaya atau tidak.
Melansir dari alaman Okezone.com, Sabtu (14/7), Gua The Damlatas berada di sebelah barat Istana Alanya yang terkenal, dibangun pada abad ke 13 di bawah Kesultanan Seljuq. Sementara pintu masuk Gua Damlatas sendiri menghadap langsung ke Laut Mediterania.
Mulanya, gua ini ditemukan secara tidak sengaja selama pembangunan Pelabuhan Alanya pada 1948, pertama kali diperiksa oleh ahli geolagi sebelum dibuka untuk objek wisata. Hampir serupa dengan gua-gua pada umumnya, Gua The Damlatas pun memiliki stalaktit.
Sumber menuliskan, Gua The Damlatas dioenugi stalaktit yang menggantung dari dinding gua, terbentuk dari pengendapan mineral ketika air menetes dari langit-langit gua. Ada pula stalagmit yang tumbuh ke atas karena endapan mineral yang mengendap dari air yang menetes ke lantai gua. Kedua formasi ini diyakini telah berusia ribuan tahun, dengan posisi pencahayaan yang tidak tepat, bentuk stalagtit dan stalagmit bisa jadi menakutkan.
Sementara itu, komposisi udara di dalamnya cukup baik, karena karbondioksida kadarnya sekira 10-15 kali lebih banyak dari udara luar, kelembapan udara 95 persen, dan suhu konstan sekira 22-23 derajat tanpa terpengaruh musim.
Kembali pada keistimewaan gua yang bisa menyembuhkan asma, ternyata ada kondisi khusus pada kandungan udaranya. Uniknya, kepercayaan Gua The Damlatas bisa sembuhkan asma dan penyakit pernapasan lain dipercaya sejak 2014, yang didasari dengan ada sekira 4.000 orang yang menderita penyakit pernapasan sembuh setelah mengunjungi gua. []
