Aktifitas napi tak terpantau akibat CCTV di Lapas Lambaro minim

Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Sri Puguh (tengah) didampingi Kapolresta Banda Aceh (kiri) dan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh (kanan) saat diwawancarai wartawan di Lapas Kelas II A Banda Aceh, Sabtu (1/12). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Aktifitas keseharian narapidana yang berada di Lapas Kelas II A Banda Aceh di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya tidak terpantau oleh petugas lapas. Sehingga, rencana penyiapan untuk kabur 113 napi juga tidak diketahui oleh petugas.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM, Sri Puguh tak menampik jika di Lapas itu sangat sedikit CCTV. Sehingga, petugas lapas tidak mengetahui aktifitas para narapidana.

Baca: 6 napi jadi provokasi, lima masih buron

Pihaknya juga berencana akan memasang sejumlah kamera CCTV disetiap sudut, agar mempermudah melakukan pemantauan napi di dalam Lapas.

“Akan kami lengkapi dengan CCTV nanti, Minggu depan akan kami pasang sistem tersebut, agar bisa dipantau oleh penjaga Lapas,” kata Sri Puguh saat mengunjungi Lapas Lambaro, Sabtu (1/12).

Baca: 113 napi lapas Lambaro kabur

Sri Puguh juga membenarkan bahwa seratusan napi yang lari sudah merencanakan jauh hari sebelum mereka kabur secara berjamaah. “Jadi begini, mereka juga pelajari kapan waktunya untuk kabur dan memilih waktu yang tepat, kondisi cuaca juga mereka pelajari,” katanya.

Baca: Lapas Lambaro over kapasitas

Terkait adanya kesalahan prosedur yang terjadi pada penjaga lapas, Sri Puguh membantah adanya oknum sipir yang ikut terlibat dalam kasus kaburnya 113 napi. “Tidak ada (keselahan prosedur),” sebutnya.

Kemudian 10 orang penjaga lapas yang saat itu bertugas juga dinilai sudah menjalankan prosedur dan sudah memadai. Meskipun, kata Sri Puguh mereka tidak dapat membendung seratusan napi yang hendak kabur.

“Kalau semua dijalankan dengan baik, jumlah petugas itu cukup memadai,” ucapnya. Hingga hari ini, sudah 37 napi yang kabur ditangkap kembali oleh aparat kepolisian. Pihaknya masih mengejar 76 napi lainnya, termasuk lima orang lagi yang diduga menjadi aktor dibalik peristiwa kaburnya para napi. [Randi]

Related posts