Abdya bidik pecahkan rekor Muri Rapai Geleng

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Istri Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Ida Agustina menargetkan seni dan budaya di Negeri Breuh Sigupai mampu menaklukkan dunia ke depan, hal tersebut disampaikannya dalam diskusi kecil bersama sejumlah staf ahli Bupati di pendopo setempat, pada Senin (14/1).

Gagasan ini untuk rasa kecintaan masyarakat terhadap Kebudayaan Aceh yang memang telah lama diimpikan istri Bupati Abdya Akmal Ibrahim.

“Sudah sejak periode pertama pak Akmal Bupati Abdya, saya berniat mengembangkan Rapai geleng, tapi saat itu ada berbagai macam kendala, dan tahun ini rencananya Rapai Geleng menjadi sebagai pemecah rekor di dunia,” ungkap Ida Agustina.

Impian Ida Agustina menjadikan “Abdya di Teei Lhe Donya” dalam bidang seni tari yakni tari Rapai Geleng Budaya Aceh itu pun, telah dipersiapkan jauh hari dalam berbagai bidang, termasuk anggaran yang dibutuhkan sebagai pendukung kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 mendatang.

“Insya Allah anggaran untuk kebutuhan kegiatannya sudah ada, sedangkan biaya pengadaan Rapai dan pakaian seragam anggota tari akan diadakan melalui desa,” ujarnya.

Dalam hal persiapan tersebut, kepada staf ahli Bupati Abdya Affan Ramli dan Kamaruzzaman, Ketua PKK Abdya ini juga meminta agar segera menyiapkan teknis pelatihan bagi peserta tari yang direncanakan mencapai 2.000 peserta dari seluruh desa di Abdya.

“Teknis latihannya silahkan diatur, harapan mulai bulan Maret sudah start latihan, karena penampilannya akan ditampilkan pada saat perayaan HUT RI ke-74 mendatang,” ucap Ketua PKK Abdya.

Rapai geleng Abdya yang ditargetkan meraih rekor Muri, kata Ida Agustina, harus dipersiapkan sejak kini.

Ia berharap rekor ini nantinya bisa sebagai wadah bagi pemuda di desa-desa menjadikan ajang silaturahmi dan membangun kekompakan ke arah positif antar sesama generasi.

“Tujuan nya juga agar generasi muda terhindar dari narkoba, dengan kita libatkan mereka (pemuda) dalam kesenian ini maka juga akan terhindar dari perbuatan yang menyimpang,” tutur Ida Agustina. [Jimi Pratama]

Related posts