Semburan gas di Aceh Utara bukan berasal dari reservoar Arun atau PHE

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur mengatakan semburan gas bercampur lumpur yang terjadi di Desa Tanjong Meunyo, Aceh Utara itu sudah mengecil.

Menurutnya, turunnya tekanan semburan berasal dari reservoar gas dangkal, atau gas rawa, yang biasanya memiliki luas reservoar yang terbatas.

“Ini bukan berasal dari reservoar Arun atau South Lhoksukon yang merupakan reservoar Pertamina Hulu Energi. Semburan seperti ini biasanya akan berakhir seiring dengan waktu,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (23/1).

Baca: Muncul semburan lumpur campur gas hingga 5 meter di Aceh Utara

Sementara itu, Kepala BPBA, T Ahmad Dadek mengatakan bahwa gas yang menyembur saat ini sudah berhenti. Pihaknya telah mengambil langkah untuk meminimalkan dampak dan mengungsikan masyarakat di sekitar tempat kejadian.

“Kejadian seperti ini sering terjadi di wilayah Aceh karena banyaknya gas-gas dangkal yang terjebak di bawah tanah. Atau rawa ketika digali masyarakat seperti untuk sumur bor akan menyembur keluar,” sebutnya.

Dadek meminta masyarakat untuk mengurus izin yang dibutuhkan sebelum dilakukan pengeboran untuk menghindari hal hal seperti ini.

“Beberapa waktu lalu hal yang sama juga terjadi beberapa tempat lain seperti di Meulaboh, bahkan di Aceh Timur ledakan sumur minyak membawa korban puluhan orang meninggal dunia,” ujarnya. [Randi/rel]

Related posts