Tekan angka kemiskinan di Aceh, kegiatan SKPA diimbau gunakan produk lokal

Berbagai kerajinan tangan yang dibuat dari tanaman eceng gondok dipamerkan di acara PIONIR di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengeluarkan imbauan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Kerja Aceh (SKPK), untuk menggunakan produk lokal di Aceh dalam setiap kegiatan. Produk itu tentunya yang dihasilkan oleh pengusaha Industri Kecil Menengah (IKM) Aceh.

Imbauan itu diterbitkan dalam surat bernomor 530/1313 dan ditujukan ke masing-masing SKPA. Kebijakan itu dikeluarkan untuk mendukung perkembangan dan kemajuan pengusaha lokal Aceh. Seperti produk aneka tas, produk makanan, fashion, sabun, aroma terapi, serta aneka produk kebutuhan rumah tangga lainnya yang dipasarkan melalui pasar lokal, regional bahkan global.

Hal itu dilakukan karena menyikapi respon terkait besarnya porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2019, pada pengadaan tas seminar maupun pelatihan yang dilakukan SKPA. Nova berharap bisa memaksimalkan produk IKM Aceh sesuai kebutuhan lainnya.

“Penggunaan produk IMK Aceh seperti tas atau aksesoris lainnya pada setiap kegiatan seminar, pelatihan atau sejenisnya sebagai wujud kepedulian untuk kemajuan IKM,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (4/2).

Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati menyambut baik imbauan untuk penggunaan produk lokal Aceh di setiap kegiatan yang dilakukan oleh SKPK.

Perajin di Aceh, kata dia, agar dapat mempersiap diri dan terus berinovasi. Apalagi dengan imbauan itu pengusaha kerajinan lokal bisa tetap hidup dan dapat membuka lapangan kerja, sehingga bisa menurunkan angka kemiskinan.

“Pengembangan usaha kerajinan tidak hanya penting untuk peningkatan ekonomi daerah, tapi menjadi bagian dari upaya membuka lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, peningkatan harkat dan kehidupan masyarakat, serta pelestarian budaya daerah,” ujar Dyah Erti. [Randi]

Related posts