Dinas Damkar Kota Banda Kerjasama Dengan 14 Pemilik Gedung

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh, terus berbenah dan melakukan berbagai terobosan baru. Agar meningkatkan pelayanan pemadaman kebakaran di ibu kota Provinsi Aceh.

Terobosan baru itu ditandai dengan memulai melakukan kerjasama dengan sejumlah pemilik atau pengelola bangunan gedung dan tempat usaha seperti perkantoran, perbankan, rumah sakit, perhotelan maupun tempat usaha lainnya.

Pada awal tahun 2019 ini, melakukan kerjasama dengan pemilik 14 bangunan gedung besar dalam wilayah Kota Banda Aceh. Proses kerjasama akan dilakukan secara bertahap dengan seluruh pemilik/pengelola bangunan gedung dalam wilayah Kota Banda Aceh.

Dengan prioritas utama adalah bangunan gedung yang rawan terhadap kebakaran dan merupakan bangunan publik, kerjasama yang dilakukan meliputi fasilitasi pelatihan, workshop, simulasi kebakaran dan bantuan teknis pemeriksaan alat proteksi kebakaran. Dengan upaya ini diharapkan para pemilik atau pengelola bangunan Gedung, memiliki kemampuan dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran di tempatnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh, M Nurdin, Kamis (28/2) mengatakan saat ini pihaknya terus menumbuhkan kesadaran bahwa menjadi petugas Dinas Pemadam Kebakaran bukan hanya tugas semata.

Namun, tambahnya, dia harus sadar bahwa petugas Dinas Pemadam Kebakaran adalah pahlawan yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh warga, terutama pada saat terjadi kebakaran. Sesuai dengan motto ” Pantang Pulang Sebelum Api Padam Walaupun Nyawa Taruhannya “.

“Tentu simulasi yang akan kita lakukan ini bersifat simulasi secara gratis,” ungkap Nurdin.

Dibawah kepemimpinan Nurdin, Pemadam akan selalu terbuka dan siap bekerjasama dengan semua pihak manapun. “Jadi kita sudah saatnya mendekatkan diri dengan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, peningkatan kapasitas bagi anggota pemadam juga ditingkatkan, karena mereka memiliki komitmen “pantang pulang sebelum api padam”. Artinya, setiap hari anggota Dinas Pemadam Kebakaran selalu dituntut agar siap siaga menghadapi hal-hal yang akan terjadi.

Nurdin mengaku selalu menyampaikan motivasi kepada anggotanya dan menyampaikan pentingnya doa dalam setiap awal pelaksanaan tugas, Sebab, tugas dari Dinas Pemadam Kebakaran harus sigap dan reaksi cepat dalam merespon kebakaran yang datang secara tiba-tiba,

“Jadi, kekuatan doa itu menjadi sebuah dasar dalam menjalankan tugas kami sehari-hari.” Pungkas Nurdin saat diwawancarai diruang kerjanya.

Menurutnya, untuk Coverage Layanan, Banda Aceh dibagi lima titik pos, selain pos induk yang terletak di Geuceu Menara, ada empat pos pembantu yang terletak di Gampong Pango, Krueng Cut, Pelangi Gampong – Mulia, Rusunawa Keudah dan Asoe Nanggro, dengan asumsi mampu menjangkau dan memberikan layanan dengan response time di bawah 15 menit sejak diterima pengaduan, bahkan kita mampu melayani sebagian wilayah Aceh Besar.

“Alhamdulillah karena Banda Aceh tidak terlalu luas, dengan 5 WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) dan jarak terjauhterjauh dari WMK tidak lebih dari 7 km, kami mampu memberikan layanan tidak lebih dari 10 menit sampai di lokasi kebakaran. Berarti lebih cepat dari SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang ditetapkan secara nasional. Sejak diterima pengaduan dan sampai kelokasi itu semuanya tidak lebih dari 10 menit.” Pungkas Nurdin. [Randi/rel]

Related posts