Mansur: SDM Perlu Ditingkatkan Agar Kapasitas Jasa Konstruksi Berkualitas

Bimtek sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMK2) yang digelar PT Harum Jaya. (IST)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Direktur PT Harum Jaya, Mansur mengatakan, kegiatan bimtek sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMK2) digelar untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang kontruksi di Provinsi Aceh.

“Jika sumber daya manusia di bidang kontruksi meningkat, maka kapasitas jasa kontruksi di Aceh juga akan berkualitas,” kata Mansur kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (28/7).

Kegiatan yang digelar PT. Harum Jaya bersama Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh ini, diikuti sebanyak 57 peserta dari masyarakat, dari instansi swasta dan ada juga utusan dari instansi pemerintahan di Aceh.

Baca: Baru 1.200 Tenaga Kerja Konstruksi yang Bersertifikat di Aceh

Selama ini, kata dia, sumber daya manusia konstruksi untuk wilayah Aceh masih sangat terbatas. Sehingga lemahnya percepatan pembangunan yang berkualitas di Aceh.

“Karena kualitas tidak hanya diukur pada fisik bangunan, akan tetapi tertuju pada proses dan hasil yang berkualitas,” ungkap Direktur PT. Harum Jaya.

Menurut dia, sistem manajemen keselamatan konstruksi memiliki peranan yang sangat penting, dalam menentukan proses dan hasil bangunan yang dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat Aceh.

“Kita harapkan melalui kegiatan bimbingan teknis SMK2 ini, dapat mengurangi tingkat kecelakaan dalam kegiatan kontruksi,” terangnya.

Selain itu, program berkelanjutan pengelolaan sumber daya manusia dan lingkungan, akan terus ditingkatkan oleh perusahaan. Karena sistem yang baik akan di budayakan dan wariskan kepada generasi masa depan.

Sementara itu, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, Yusuf Rachman menyampaikan bahwa PT. Harum Jaya merupakan instansi swasta pertama yang berinisiatif mengikuti Bimtek SMK2.

“Bimtek ini untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para peserta dalam menerapkan kaidah-kaidah keselamatan kerja,” kata Yusuf kepada wartawan di Gedung Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh.

Untuk itu, Ia berharap perusahaan jasa konstruksi lainnya dapat termotivasi untuk mengikuti Bimtek. Apalagi mengingat kedepan sifatnya adalah wajib.

“Bukan hanya penyedia yang harus punya K3 (kesehatan dan keselamatan Kerja) namun pengguna juga wajib, setiap proyek harus ada K3,” jelasnya.

“Karena semua saling berkaitan. Bukan hanya manusia diselamatkan namun semua, mulai dari lingkungan kerja dan peralatan juga demikian, jangan sampai ada kecelakaan kerja,” lanjut dia.

Untuk itu, Ia berpesan kepada perusahaan jasa konstruksi yang ada di Aceh untuk tidak menganggap enteng soal K3. Apabila tidak mengindahkan, maka bisa saja dilakukan pemutusan kontrak kerja.

“Perlu diketahui, dalam Undang-undang jasa konstruksi telah mengatur tentang kewajiban pekerja proyek harus bersertifikat,” ungkapnya. [Randi/rel]

Related posts