IPM Banda Aceh Tertinggi di Aceh, Peringkat 3 Nasional

Aminullah Usman dan Menteri PPPA. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Banda Aceh pada 2018 tercatat 84,37. Angka itu merupakan yang tertinggi di Aceh, bahkan menembus peringkat tiga nasional.

Di atas Banda Aceh ada Jakarta Selatan (84,44) dan Yogyakarta (86,11). Posisi empat hingga 10 secara berturut-turut diduduki oleh Sleman, Bali, Semarang, Kendari, Salatiga, Jakarta Timur, dan Padang. Secara rata-rata IPM nasional 2018 adalah 71,39.

Dikutip dari indonesia.go.id, dengan skor antara 82-85, IPM Yogyakarta, Jakarta Selatan, Banda Aceh, Denpasar, dan Sleman bisa disetarakan dengan negara Qatar, Hungaria, Slovakia, dan di atas rata-rata kota di Uni Emirat Arab  atau Polandia. Sementara itu, IPM tetangga dekat Singapura bertengger di angka sekitar 90.

Dibandingkan kabupaten/kota lainnya, pencapaian IPM Banda Aceh disebut luar biasa. Betapa tidak, pada akhir 2004, kota ini pernah luluh lantak diterpa gempa dan tsunami dahsyat. Namun, dalam waktu singkat Banda Aceh mampu mengembalikan marwahnya.

Harapan hidup bayi yang lahir di Ibukota Provinsi Aceh ini sekitar 71,1 tahun. Rata-rata warga  usia di atas 25 tahun telah menempuh pendidikan 12,6 tahun, alias pernah menempuh pendidikan tinggi. Seorang anak yang lahir tahun ini di Banda Aceh punya harapan bisa menempuh pendidikan selama 17,27 tahun, lebih tinggi dari Yogya dan Jakarta Selatan.

Dari sisi ekonomi,secara rata-rata warga Banda Aceh membelanjakan  Rp16,23 juta per tahun untuk kebutuhan hidupnya. Dengan struktur warganya yang khas, Banda Aceh dan Yogya mengembangkan ekonominya sendiri. Usaha pariwisata, produk budaya dan industri kreatif menjadi tumpuan perekonomian warganya.

Atas pencapaian tersebut, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman pun mengucapkan rasa syukur nya. “Alhamdulillah dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia, IPM Banda Aceh mampu menembus peringkat tiga bahkan jauh di atas rata-rata nasional,” ungkapnya di balai kota, Senin (26/8/2019).

“Hasil tersebut membuktikan bahwa setiap arah kebijakan dan program pembangunan kami selama ini, sebagaimana tertuang dalam visi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah berikut tujuh misinya, mulai membuahkan hasil yang positif dan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan, penilaian IPM yang didasari oleh tiga elemen dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak, memang sejalan dengan tiga pilar pembangunan Banda Aceh saat ini; agama, pendidikan, dan ekonomi.

Tiga pilar yang menjadi fokus pembangunan Banda Aceh itu diproyeksikan dapat menjadi penguat sektor-sektor lainnya, termasuk pariwisata yang sedang gencar-gencarnya di-branding oleh Aminullah. “Dukungan masyarakat dan segenap stakeholder terus kita harapkan agar semua program pembangunan dapat berjalan sukses demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. [Fahzian/rel]

Related posts