Anggaran Pembangunan Tiga Fakultas di Unsyiah yang Diresmikan JK Senilai Setengah Triliun

Gedung baru di Unsyiah yang diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meresmikan tiga fakultas proyek 7 in 1 senilai USD 39 juta atau setara dengan Rp 553 Miliar yang didanai oleh Saudi Fund Development (SFD), di Universitas Syiah Kuala, Senin (2/9).

Tiga fakultas tersebut adalah Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), dan Fakultas Kelautan Perikanan (FKP). Sebagian gedung itu, sudah digunakan untuk proses perkuliahan.

Usai meresmikan gedung tersebut, Jusuf Kalla dan rombongan memantau bangunan yang sudah sejak 2 tahun lalu itu dibangun. Jusuf Kalla mengatakan, dengan kehadiran bangunan fakultas itu, diharapkan Universitas Syiah Kuala mampu bersaing dengan Universitas lainnya yang ada di Indonesia.

Baca: Jusuf Kalla Resmikan Tiga Fakultas Proyek 7 in 1 di Unsyiah

“Saya menekankan agar Unsyiah terus berinovasi, harus siap mengahadapi zaman yang serba mengandalkan tekhnologi,” kata Jusuf Kalla.

Untuk itu, Universitas kata dia bukan hanya untuk melahirkan ilmuwan saja. Tetapi, bisa membawa perubahan dalam struktur masyarakat dan memperbaiki kehidupan sosial hingga merumuskan cara agar rakyat bisa makmur.

“Jika museum melihat ke belakang, Universitas harus melihat ke depan. Kenapa berbicara ke depan, yaitu bicara tujuan yaitu berbangsa hingga mencapai kemakmuran rakyat,” ujar JK.

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Samsul Rizal mengatakan, gedung yang disresmikan itu sudah digunakan, dan 100 persen akan selesai pada bulan September ini.

Ia menyebutkan, selama ini pihaknya terus melakukan inovasi dan pengembangan.  Unsyiah, kata dia sudah memiliki dua Pusat Unggulan Iptek (PUI), yaitu Atsiry Research Center (ARC) yang fokus pada riset tentang nilam dan Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) yang fokus pada mitigasi bencana.

Selain itu, beberapa inovasi juga telah menunjukkan hasil, seperti inovasi padi hasil rekayasa sinar gamma, yang mampu tumbuh dalam cuaca kering, serta inovasi Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) skala komersial.

“Unsyiah sudah siap soal inovasi sesuai dengan slogan kita. Beberapa hal sudah kita lakukan inovasi, ada Atsiry Research Center kemudian ada TDMRC yang meneliti soal tsunami. Inovasi sudah jadi ujung tombak, sudah jadi pemikiran dosen-dosen di Unsyiah,” sebutnya. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meresmikan tiga fakultas proyek 7 in 1 senilai USD 39 juta atau setara dengan Rp 553 Miliar yang didanai oleh Saudi Fund Development (SFD), di Universitas Syiah Kuala, Senin (2/9). – Tiga fakultas tersebut adalah Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), dan Fakultas Kelautan Perikanan (FKP). Sebagian gedung itu, sudah digunakan untuk proses perkuliahan. – Usai meresmikan gedung tersebut, Jusuf Kalla dan rombongan memantau bangunan yang sudah sejak 2 tahun lalu itu dibangun. Jusuf Kalla mengatakan, dengan kehadiran bangunan fakultas itu, diharapkan Universitas Syiah Kuala mampu bersaing dengan Universitas lainnya yang ada di Indonesia. – “Saya menekankan agar Unsyiah terus berinovasi, harus siap mengahadapi zaman yang serba mengandalkan tekhnologi,” kata Jusuf Kalla. – Untuk itu, Universitas kata dia bukan hanya untuk melahirkan ilmuwan saja. Tetapi, bisa membawa perubahan dalam struktur masyarakat dan memperbaiki kehidupan sosial hingga merumuskan cara agar rakyat bisa makmur. – “Jika museum melihat ke belakang, Universitas harus melihat ke depan. Kenapa berbicara ke depan, yaitu bicara tujuan yaitu berbangsa hingga mencapai kemakmuran rakyat,” ujar JK. – Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Samsul Rizal mengatakan, gedung yang disresmikan itu sudah digunakan, dan 100 persen akan selesai pada bulan September ini. – Ia menyebutkan, selama ini pihaknya terus melakukan inovasi dan pengembangan. Unsyiah, kata dia sudah memiliki dua Pusat Unggulan Iptek (PUI), yaitu Atsiry Research Center (ARC) yang fokus pada riset tentang nilam dan Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) yang fokus pada mitigasi bencana. – -#selemgkapnya baca di www.kanalaceh.com- – #aceh #unsyiah #acehtimur #acehtenggara #mahasiswaaceh #acehbesar #bandaaceh #pidie #bireuen #simeulue #langsa #lhokseumawe #acehtenggara #sabang

A post shared by Kanal Aceh (@kanalaceh_com) on

Related posts