Subulussalam (KANALACEH.COM) – Seorang warga Gayo Lues bernama Bahrum bersama dua rekannya nyaris jadi bulan-bulanan masyarakat Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Informasi yang diperoleh dari Sekretaris Desa Dah, Rusdi Saraan mengatakan, kejadian itu berawal saat Bahrum dan rekannya datang dari arah Rundeng, menyebrang sungai Souraya ke Desa Dah dan menghentikan alat berat yang sedang beroperasi saat membangun jembatan.
Merasa tak dihiraukan, Bahrum dan rekannya mengancam operator alat berat. Mereka mengancam akan menembak operator dan dibuang ke sungai jika tidak menghentikan pekerjaannya.
Lalu opertor beko berhenti bekerja dan membawa alat berat tersebut ke halaman rumah kepala Gampong Dah sekitar 200 meter dari lokasi proyek. Kemudian, Bahrum mendatangi warga sekitar pembangunan jembatan, lalu memakinya dengan nada kasar akibat kekesalannya.
Warga Desa Dah, yang kebetulan duduk disekitar lokasi tidak terima dengan ucapan Bahrum. Warga mempertanyakan maksud dari ucapan Bahrum. Merasa terancam dengan banyaknya warga yang berdatangan, Bahrum hendak meninggalkan lokasi dengan menaiki rakit.
Belum sampai ke rakit, warga tiba-tiba mengepung Bahrum dan rekannya. Mereka hendak dihakimi warga yang tersinggung dengan ucapannya. Apalagi rekan Bahrum menodongkan pistolnya ke arah warga saat hendak meninggalkan lokasi tersebut.
Tak berhenti disitu, massa yang sudah semakin ramai dan tidak puas mendatangi mobil milik Bahrum cs, lalu merusak dan membalikkan mobil mereka sebagai pelampiasan amarah warga.
“Akibat mereka berkata kasar pada warga, makanya warga marah,” kata Rusdi, Senin (2/9).
Kapolsek Rundeng Ipda Mulyadi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kejadian tersebut dan akan menginformasikan kembali apa motif kejadian tersebut. [Satria Tuamngger]
