3.000 eks GAM Akan Berkumpul di Meureu

Azhari Cage. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sekitar 3.000 mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) akan menggelar pertemuan dan konsolidasi internal di Komplek Meureu, Aceh Besar atau di lokasi pemakaman Hasan Tiro, pada 23 Desember.

Juru KPA, Azhari Cage, mengatakan, kegiatan ini hanya bentuk silaturahmi antar kombatan GAM, untuk memperingati dua agenda besar di bulan Desember, yaitu deklarasi GAM pada 4 Desember dan memperingati 15 Tahun Tsunami Aceh, pada 26 Desember.

Pertemuan itu, kata Azhari, tidak terkait dengan agenda politik. Hanya, pertemuan biasa yang sudah lama diwacanakan, untuk para eks kombatan bisa bertemu kembali, setelah pasca damai GAM-RI.

“Ini murni silaturahmi dan konsolidasi internal, tidak terkait dengan agenda politik. Ini langkah yang tepat untuk silaturahmi Ban Sigom Aceh tidak terkait dengan agenda macam-macam,” kata Azhari Cage saat dikonfirmasi, Kamis (19/12).

Tujuan kegiatan ini, lanjut dia, untuk mempertemukan kembali para kombatan yang selama ini terpencar. Ia menilai alasan pemilihan tempat di Meureu, karena lokasi itu menjadi tonggak sejarah pertemuan pertama GAM dan tempat yang sakral.

Undangan yang akan dipastikan datang berasal dari seluruh Komite Peralihan Aceh (KPA)/GAM dari tingkat pusat, daerah hingga kecamatan. Kemudian panglima wilayah, Inong Balee dan eks GAM Tripoli.

Namun, pihaknya tidak akan mengundang pimpinan partai politik yang ada di Aceh. Sebab, kegiatan ini hanya bisa dihadiri oleh internal GAM saja.

Azhari mengingatkan, agar pihak kepolisian tidak menaruh curiga dengan kegiatan yang bertajuk ‘Ban Sigom Aceh’ itu. Sebab, kegiatan tersebut tidak ada hubungannya dengan agenda yang macam-macam. Azhari, mengajak aparat untuk ikut mensukseskan pertemuan tersebut.

“Ini tidak ada kaitannya dengan agenda politik. Ini pertemuan GAM dan silaturahmi biasa. Jangan dikaitkan dengan agenda macam-macam,” katanya. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Menjelang Hari Naya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polisi Daerah Aceh akan memperketat pengawasan di wilayah perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara dan Kota Banda Aceh. Dari Analisa Polisi Daerah Aceh, wilayah tersebut dinilai memiliki tingkat kerawanan Kamtibmas yang tinggi. Sehingga wilayah itu menjadi fokus pihak kepolisian dalam perayaan Natal dan Tahun Baru di Aceh. “Titik rawan kamtibmas kita lebih fokus ke wilayah perbatasan dengan Medan dan Banda Aceh,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriono, usai menggelar apel gelar pasukan operasi lilin 2019, di markas Polda Aceh, Kamis (19/12). Untuk itu, pihaknya menurunkan 2.435 personel yang terdiri dari Polri, TNI dan organisasi kemasyarakatan untuk mengamankan titik-titik kerawanan di Aceh. Sasarannya, mulai dari lokasi kemasyarakatan yang berhubungan dengan Natal dan Tahun Baru. “Sasaran kita tetap orang yang menyambut Nataru, kemudian tempat seperti rumah ibadah, pelabuhan dan obyek-obyek wisata,” ujarnya. Sejauh ini, kata Ery, kondisi Aceh secara keseluruhan dalam keadaan aman dan kondusif. Ia berharap, hal ini bisa berlangsung hingga berakhirnya perayaan Nataru. “Situasi kamtibnas kita, dalam keadaan aman dan kondusif semoga bisa berlanjut,” ujarnya. Selengkapnya di www.kanalaceh.com #acehbarat #aceh #acehgayo #acehtenggara #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #kamtib#nataru #polda #tahunbaru

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts