Jembatan Desa Pegayo Subulussalam Ambruk

Jembatan yang ambruk di Desa Pegayo, Subulussalam. (Kanal Aceh/Tumangger)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Satu unit jembatan di Desa Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri, Subulussalam ambruk. Diduga ambruknya jembatan ini akibat pengikisan terhadap Abutmen sehingga membuat abrasi.

Selain terjadinya abrasi, usia jembatan tersebut sudah tergolong tua yakni sudah berusia 20 tahun lebih.

Akibatnya, sejumlah pengendara yang hendak melintasi jalan Mekem itu terpaksa harus balik arah karena jalan tersebut tidak bisa dilalui.

Ansyahrial, Warga Desa Pegayo kepada kanalaceh.com mengatakan, ambruknya jembatan tersebut sangat menggangu aktivitas masyarakat Pegayo bahkan dari luar Pegayo. Karena kata dia, selain sering dilalui, jembatan tersebut juga dekat dengan mesjid, SDN 7 dan juga Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pegayo.

“Sudah diusulkan supaya diperbaiki,” kata Ansyahrial.

Ia berharap kepada pihak terkait segera memperbaiki jembatan yang ambruk itu. Sehingga aktivitas masyarakat pengguna jalan tersebut khususnya Desa Pegayo dapat berjalan normal seperti biasanya. [Tumangger]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gerhana bulan penumbra akan terlihat di Aceh pada Sabtu 11 Januari 2020 dinihari. Untuk wilayah Banda Aceh dan sekitarnya awal kontak gerhana terjadi sekira pukul 00.07 WIB. Kemudian puncak gerhana terjadi pukul 02.10 WIB dan akan berakhir sekira pukul 04.12 WIB. Kepala Sub Bagian Umum dan Humas Kanwil Kemenag Aceh, Safrizal mengatakan, Kanwil Kemenag Aceh akan mengadakan pengamatan gerhana penumbra besok malam. Pengamatan akan dilakukan di halaman Kanwil Kemenag Aceh. “Kemenag Aceh menyiapkan alat untuk pengamatan gerhana ini, bagi masyarakat yang ingin menyaksikannya bisa bergabung dengan kita di halaman Kanwil Kemenag Aceh,” ujar Safrizal. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaksanakan shalat khusuf pada saat peristiwa alam tersebut. Ahli Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra mengatakan, berbeda dengan gerhana bulan total, gerhana penumbra hanya akan terlihat sebagian. Fenomena ini bisa terjadi 2-5 kali dalam setahun. Gerhana bulan penumbra, kata dia lebih sulit diamati karena bayangan utama bumi tidak mengenai permukaan bulan. “Bulan hanya menjadi sedikit lebih redup dari biasanya karena terkena bayangan samar-samar penumbra saat proses gerhana, tidak sampai terlihat seperti bulan sabit seperti pada saat terjadi gerhana bulan sebagian,” ujar Alfirdaus. Sebagai informasi, gerhana bulan hanya dapat disaksikan saat bulan purnama saat matahari, bumi dan bulan berada pada posisi sejajar, dengan bumi berada di tengahnya. Gerhana bulan hanya dapat disaksikan pada saat bulan purnama, saat matahari, bumi dan bulan berada pada posisi sejajar, dengan bumi berada di tengahnya. Fenomena gerhana bulan bisa terjadi saat bulan purnama tertutup bayangan bumi yang mengakibatkan terjadinya gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, atau gerhana bulan penumbra, tergantung posisi bayangan yang mengenai permukaan bulan saat terjadi gerhana. [Randi/rel] #acehbarat #acehgayo #aceh #acehbarat #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #abdya #gerhanabulan #bulanpurnama #gerhanabulanpenumbra #bulan #gerhana #fenomena #antusias #warga #kemenag

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts