Penyelesaian Kasus Dugaan Korupsi di Subulussalam Dipertanyakan

(Kanal Aceh/ Tumangger)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Sejumlah LSM yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Masyarakat Sada Kata (Kamsa) menggelar aksi damai di halaman depan Kantor Wali Kota, Gedung DPRK dan Kejaksaan Negri Subulussalam, Jumat (24/1).

Sebelum aksi berlangsung, Kapolres Subulussalam Qori Wicaksono melalui Kabag OPS R Manurung menyampaikan arahan agar para pendemo tetap santun dalam menyampaikan orasi.

“Kita harus berhati dingin, tetap jaga ketertiban, keberadaan kami polisi di tengah atau netral, tolong jangan ada yang rusuh,” kata R Manurung.

Dalam aksinya massa menuntut penyelesaian sejumlah kasus di kota Subulussalam, diantaranya dugaan proyek fiktif, kasus dugaan pungli dan defisit anggaran.

Para pengunjuk rasa yang berjumlah hampir seratus orang itu, juga menuntut agar Kejaksaan Negri Subulussalam memeriksa sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Subulussalam, yang diduga terlibat dalam berbagai kasus.

Peserta dan koordinator aksi, secara bergantian menyampaikan orasinya, yang dikawal ketat oleh personil polisi.

Sekda Taufit Hidayat dalam menjawab para demonstran, mengatakan akan menyampaikan semua tuntutan para pendemo kepada Wali Kota Subulussalam yang saat itu sedang tugas di luar daerah.

Di gedung DPRK, pendemo diterima Wakil Ketua DPRK Fajri Munthe, ia menandatangani surat pernyataan terbuka untuk terus melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.

Kejaksaan Negri Subulussalam melalui Kasi Intel, mengatakan akan menindaklanjuti kasus-kasus yang diduga terjadi di lingkungan Pemko Subulussalam. [Tumangger]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Personel Polres Lhokseumawe saat ini tengah mendalami keberadaan ormas Sunda Empire di Aceh yang viral beberapa waktu lalu. Apalagi, organisasi ini juga pernah membuat kegiatan sosialisasi di Aceh Utara pada Agustus 2019 lalu. Waka Polres Lhokseumawe Komisaris Polisi Ahzan, membenarkan bahwa ormas Sunda Empire pernah melakukan sosialisasi kepada puluhan warga di Aceh Utara. Saat itu, kata dia, petinggi Sunda Empire menjelaskan tentang program ormas tersebut dan sebagainya. Saat ini, Polres Lhokseumawe tengah mendalami keberadaan pengikut Sunda Empire di Aceh, yang diprediksi mencapai puluhan orang. Kemudian, menerjunkan personel untuk melakukan penyelidikan terkait informasi Sunda Empire. Baca: Ternyata Sunda Empire Pernah Buat Kegiatan di Aceh Utara “Kita masih melakukan penyelidikan terkait keberadaan Sunda Empire. Memang ada informasi mereka pernah buat pertemuan di Samudera, Aceh Utara,” kata Kompol Ahzan saat dikonfirmasi, Jumat (24/1). Meskipun belum berkembang di Aceh, kata Ahzan, tidak menutup kemungkinan pengikut Sunda Empire di Aceh terus melakukan perekrutan anggota untuk masuk dalam organisasi itu. Pihaknya juga akan menelusuri pengikut Sunda Empire yang menggunakan atribut militer. Sejauh ini, belum ada warga yang melaporkan kepada pihak kepolisian, terkait ada atau tidaknya kerugian yang dialami dengan kehadiran Sunda Empire di Aceh Utara. Jika nantinya ada laporan, dan program yang disosialisasikan oleh kelompok Sunda Empire bertentangan dengan hukum, pihak kepolisian akan mengambil tindakan tegas. “Kalau ada program yang melanggar hukum tentu akan kita tindak sesuai aturan,” sebutnya. [Randi] #acehbarat #aceh #acehgayo #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #acehutara #acehtamiang #acehutara_lhokseumawe #sundaempire #hukum #kepolisian #program

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts