Pemko Subulussalam Akan Bentuk Tim Penyelesaian Sengketa Lahan PT MSSB

(Kanal Aceh/Satria Tumangger)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – DPRK Subulussalam menggelar rapat penyelesaian sengketa lahan HGU PT MSSB dengan masyarakat Rundeng di ruang Banggar Gedung Dewan setempat, Kamis (29/1).

Camat Rundeng, Faisal, menceritakan persoalan sengketa lahan masyarakat dengan HGU PT MSSB mulai dari lahirnya perusahaan perkebunan tersebut, hingga saat ini belum tuntas diselesaikan.

Dalam rapat itu, Wakil Wali Kota Subulussalam, Salmaza, menyampaikan agar pihak perusahaan PT MSSB dan Saleh Bangun Grup, menyelesaikan sengketa lahan kepada masyarakat tersebut melalui musyawarah, bukan melalui hukum.

“Persoalan sengketa lahan ini agar diselesaikan dengan cara musyawarah, jangan sampai berlarut-larut hingga sampai ke meja hukum,” kata Salmaza.

Baca: PT MSSB Tak Hadiri Undangan Wali Kota Subulussalam Untuk Bahas Sengketa Lahan

Hal senada juga disampaikan oleh anggota DPRK Subulussalam Dapil Rundeng Longkib Bahagia Maha.

“Lahan masyarakat yang masuk dalam areal HGU PT MSSB hanya berkisar 300 Hektar, sebaiknya dipulangkan saja kepada masyarakat, kalapun tidak, silahkan diganti rugi saja,” kata Bahagia Maha.

Baca: Pemko Subulussalam Beri Waktu 90 Hari Untuk Selesaikan Konflik Lahan HGU PT MSSB

Anggota Dewan dari partai PAN itu juga menyampaikan bahwa pihak pemerintah eksekutif dan legislative, menyesalkan sikap perusahaan, lantaran beberapa kali pihak Perusahaan diundang untuk rapat tapi tidak diindahkan.

Bahkan, kata dia dua kali dibuat kesepakatan yakni tanggal 23 Mei dan 17 Oktober 2019 lalu, namun tidak juga ditepati oleh pihak perusahaan.

Melihat banyaknya persoalan yang muncul, Wali kota Subulussalam  Affan Alfian Bintang, mengatakan ia tetap berpihak pada kepentingan masyarakat, Bintang juga mengatakan akan membentuk tim Pokja untuk menyelesaikan seluruh persoalan sengketa lahan antara masyarakat dengan PT MSSB dan Saleh Bangun Grup serta persoalan CSR dan Plasma.

Pihak PT MSSB yang diwakili oleh Rahmatullah, mengatakan Manajemen PT MSSB sudah berganti, pihak Manajemen yang lama saat itu, kata dia, persoalan ganti rugi lahan masyarakat sudah tuntas.

Namun lanjut Humas PT MSSB itu, semua hasil rapat mediasi tersebut akan disampaikan kepada pihak Manajemen PT MSSB di Medan Sumatera Utara. [Tumangger]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, China saat ini masih bertahan di tempat tinggal masing-masing. Kondisi mereka saat ini juga baik-baik saja, dan tidak ada yang terdampak virus corona yang mewabah di Wuhan. Apalagi saat ini Pemerintah Aceh sudah menetapkan siaga 1 dan membuka posko untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh, yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok. Seorang mahasiswa asal Aceh di Wuhan, Alfi Riyan mengatakan, keadaan mereka saat ini masih dalam kondisi baik. Meskipun, harus berkurung di dalam rumah. Pemerintah Aceh, kata dia juga sudah mengirim bantuan dalam bentuk uang, agar mahasiswa disana membeli makanan yang higienis. Baca: Ini 12 Daftar Mahasiswa Asal Aceh di Wuhan “Kita dalam keadaan stabil, dalam artian kita bertahan diri di kamar,” kata Alfi, Minggu (26/1). Pemerintah Aceh, lanjut dia terus mensupport dan memberi bantuan, untuk memesan makanan yang higienis. “Saat ini yang paling berdampak, kita telah menerima bantuan awal Rp 50 juta dan sudah kami terima langsung dari Pemerintah Aceh melalui bapak Nova,” ujarnya. Pemerintah Aceh juga sudah membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona Wuhan, di China, masing-masing di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Penghubung Aceh di Jakarta. Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, sesuai arahan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,. Posko siaga itu untuk meningkatkan koordinasi antarlembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok. “Anak-anak kita di Kota Wuhan maupun yang masih di kota-kota lainnya di China bisa mengabarkan kondisinya, dan begitu kondisi memungkin mereka segera kita fasilitasi pulang ke Aceh,” kata pria yang akrab disapa SAG. [Randi] #aceh#acehbarat #acehgayo #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #bandaaceh #abdya #china #virus #viruscorona #obat #antivirus #hiv #membunuh #korban #penyakit #pusat #tablet #NHC #pasien #beijing #bantuan #wuhan #tiongkok #mahasiswa

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts