Hari Pertama, 96 Peserta Tes CPNS di Subulussalam Lulus SKD

Tes CPNS. (Kanal Aceh/Tumangger)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Hari pertama seleksi kompetisi dasar (SKD) Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) di Subulussalam diikuti oleh 383 pelamar, 17 peserta tak hadir, pada Minggu (2/2).

Dalam SKD yang diselenggarakan di aula Serbaguna Pendopo Wali Kota Subulussalam itu, sebanyak 96 peserta berhasil mencapai passing grade alias lulus SKD, sementara 306 dipastikan gugur, termasuk 17 peserta yang tidak hadir otomatis juga dinyatakan gugur.

Baca: 1.080 Peserta Ikuti Try Out Tes CPNS di Subulussalam

SKD CPNS tersebut dilaksanakan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) oleh diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Subulussalam, dengan nilai ambang batas SKD CPNS 2020 yakni 126 untuk TKP, 80 untuk TIU, dan 65 untuk TWK.

Kepala BKPSDM Kota Subulussalam, Asmardin kepada kanalaceh.com, mengatakan bahwa ujian SKD CPNS pada hari pertama dilaksanakan empat sesi, masing-masing sesi diikuti oleh 100 peserta.

Pelaksanaan SKD CPNS tersebut, kata Asmardin, akan diselenggarakan selama 10 hari terhitung sejak tanggal 2 hingga 11 Februari 2020.

“Alhamdulillah pelaksanaan ujian SKD CPNS pada hari pertama ini berjalan dengan baik sesuai rencana, yang memenuhi passing grade hanya 96 peserta, sementara 304 dinyatakan gugur,” kata Asmardin. [Tumangger]

 

View this post on Instagram

 

Jakarta (KANALACEH.COM) – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rafli mengusulkan Pemerintahan Jokowi untuk melegalkan tanaman ganja sebagai komoditas ekspor. Anggota Komisi VI DPR RI tersebut menyampaikan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam rapat kerja, Kamis (30/1). Menurut Rafli, ganja menjadi potensi ekspor yang besar, mengingat tanah Aceh merupakan daerah yang subur ditanami ganja. “Ganja entah itu untuk kebutuhan farmasi, untuk apa saja, jangan kaku kita, harus dinamis berpikirnya. Jadi, ganja ini di Aceh tumbuhnya itu mudah,” katanya. Politikus dari daerah asal pemilihan Aceh itu meminta pemerintah untuk melihat potensi yang ada dan dicari pasar luar negeri. Bahkan dirinya menawarkan diri untuk membantu proses ini ke depannya. Misalnya, mencarikan lahan jika diperlukan. “Jadi ganja ini adalah konspirasi global, dibuat ganja nomor 1 bahayanya. Narkotika yang lain dibuat nomor sekian. Padahal, yang paling sewot dan gila sekarang masuk penjara itu bukan orang ganja,” jelasnya. Agus menanggapi Rafli kemungkinan ganja menjadi komoditas ekspor. Ia mengaku akan melakukan kajian. “Itu baru bahas usulan, jadi nanti teknis kita lihat aturan yang ada. Aturannya, selama ini tidak diperbolehkan. Ke depannya bagaimana kepentingannya untuk apa,” tandasnya. (cnn) #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #bandaaceh #sabusabu #ganja #tanamannganja #komoditas #ekspor #dprri #jakarta #usulan #narkotika #narkoba #rapatkerja #pks

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts