Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan pencarian Fakhrul Ridami (22), yang dilaporkan hilang di sungai kawasan jembatan Desa Selok Aceh, Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, pada Rabu (19/2) sekitar pukul 17.30 Wib.
Korban yang merupakan seorang anggota TNI Angkata Darat yang bertugas di Batalion Yonif 115/ Macan Lauser merupakan putra kedua dari Bapak Ahmad Yani, mantan anggota DPRK Aceh Singkil.
Korban berasal dari Desa Pulau Balai, Pulau Banyak, ini belum ditemukan hingga Kamis (20/2) sore.
“Pencarian korban hari ini masih nihil,” kata Komandan Peleton (Danton) SAR Sibolga, Rupinus Bangun.
Ia mengatakan, pencarian dilakukan sejak tadi malam dengan penyelaman, skoting darat, penyisiran lewat air dan via udara. Radius Pencarian sampai ke muara sungai.
“Target pencarian selama tiga hari, terhitung mulai hari ini,” ucapnya.
Bangun mengungkapkan, kendala yang dihadapi timnya yakni adanya keberadaan buaya di lokasi pencarian, keruhnya air menyebabkan visibility pandangan didalam air berkurang.
“Untuk itu kita sudah lakukan upaya penyelaman tradisional dan flower atau mengobok-obok air,” ungkap Bangun.
Kata Bangun, apabila hari ini tidak juga ditemukan, pihaknya berencana pada esok hari akan ditambah pencarian ke hulu sungai.
Sekitar 100 anggota dari tim SAR gabungan yang diterjunkan dalam pencarian ini. Tim ini meliputi Basarnas, TNI/Polri, Satgas SAR Pulau Banyak dan BPBD serta masyarakat setempat.
Adapun terkait kondisi cuaca, Bangun mengatakan, sangat mendukung sehingga apabila korban memang tenggelam, diperkirakan selama tiga hari akan muncul dipermukaan.
Apabila selama tiga hari tidak ditemukan, pencarian akan dihentikan. Untuk selanjutnya dilakukan observasi atau pemantauan.
Sebelumnya, diinformasikan seorang pengendara sepeda motor sedang melintas jalan di kawasan jembatan Desa Selok Aceh, menemukan sepeda motor jenis Rx King nomor polisi BK 5518 HD terjungkal di pinggiran sungai.
Selain sepeda motor, juga ditemukan box ikan atau fiber, tas ransel berisi baju dinas tentara dan helm. [Khadafi]
