Perusahaan Kerajaan Abu Dhabi Tertarik Investasi di Aceh

Perusahaan Kerajaan Abu Dhabi Tertarik Investasi di Aceh. (Dok. Humas Pemerintah Aceh)

UEA (KANALACEH.COM) – Mubadala Holding, sebuah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi yang bergerak di berbagai bidang termasuk minyak dan gas, perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup, tertarik mempeluas kegiatan investasi tidak hanya pada sektor migas, tapi juga pada sektor non-migas.

Hal itu sebagai bagian dari komitmen investasi Uni Emirat Arab di Aceh. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan Mubadala Petroleum, salah satu anak perusahaan Mubadala, adalah pemegang konsesi ekplorasi migas terbesar di Aceh, yang tersebar di blok Andaman I, Andaman II dan South Andaman dengan total nilai investasi sekitar USD 500 Juta.

Sebagai salah satu pemain utama di industri migas di Aceh, Plt Gubernur sangat mengapresiasi kegiatan investasi yang dilakukan oleh Mubadala dalam beberapa tahun terakhir.

“Hubungan baik antar perusahaan dan masyarakat patut diberikan apreasiasi dan menjadi lesson learnt bagi perusahaan lain dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar,” kata Nova Iriansyah dalam keterangannya, Senin (9/3).

Ia berharap usaha diversifikasi investasi yang akan dilakukan oleh Mubadala, dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh serta membuka lapangan pekerjaan yang baru.

Sementara itu, CEO Mubadala Petroleum, Bakheet Al Katheeri menyatakan pihaknya sangat tertarik berinvestasi di bidang non migas di Aceh, khususnya di bidang pertanian.

“Kami tertarik untuk mendiversifikasi portfolio investasi di Indonesia dengan cara menempatkan dana di sektor pertanian yang ramah lingkungan, serta pembangunan infrastruktur dan energi,” kata Bakheet Al Katheeri.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Aulia Sofyan, mengatakan pihaknya menyambut baik terhadap rencana investasi Mubadala di sektor non-migas. Pihaknya juga memastikan proses perizinan nantinya bisa berjalan cepat, mudah dan nyaman.

“Kita menjamin kelancaran prosedur perizinan dengan waktu secepatnya. Yang paling penting bagi kita adalah arus modal asing masuk dulu ke Aceh, hal-hal mengenai perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan propinsi kita pastikan tidak mengalami hambatan,” kata Aulia.

Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), 7 hingga 10 Maret 2020 mendatang. Kunjungan itu dilakukan sebagai upaya menjemput komitmen investasi dari UEA ke Aceh, terutama di bidang pariwisata, properti dan pembangunan infrastruktur dan energi.

Di Abu Dhabi, Nova melakukan pertemuan kehormatan bersama Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei untuk membahas perkembangan lanjutan komitmen investasi UEA ke Aceh. Nova didampingi langsung Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis. [Fahzian/rel]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

UEA (KANALACEH.COM) – Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), 7 hingga 10 Maret 2020 mendatang. Kunjungan itu untuk membicarakan realisasi komitmen investasi UEA di Aceh, terutama di bidang pariwisata, properti dan pembangunan infrastruktur dan energi. “Pertemuan ini menjadi satu langkah penting bagi mewujudkan realisasi investasi seperti yang telah dibicarakan antara emir UAE dan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu,” kata Nova di Abu Dhabi, Minggu (8/3). Di Abu Dhabi, Nova melakukan pertemuan kehormatan bersama Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei untuk membahas perkembangan lanjutan komitmen investasi UEA ke Aceh. Nova didampingi langsung Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis. Baca: Jokowi Perintahkan Plt Gubernur Temui Putra Mahkota UEA Bahas Investasi RP 42 T di Aceh Di antara yang dibahas adalah pencapaian investasi Abu Dhabi di Aceh seperti Mubadala Petroleum yang sudah melakukan investasi minyak di wilayah Selat Malaka (Andaman I dan II) dan Indonesia pada umumnya. “Targetnya mereka akan investasi dalam pengembangan proyek yang sudah ada dan dilaksanakan BUMN seperti pengembangan produksi dan refineri gas dan pengembangan bandara Sultan Iskandar Muda serta pengembangan pelabuhan Sabang,” kata Nova. Kepala DPMPTSP Aceh, Aulia Sofyan, mengatakan, sebelum berangkat Ke UAE Nova Iriansyah disebutkan sudah melaporkan kepada Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Agama RI, Fachrul Razi tentang rencana jemput bola investasi ke Abu Dhabi itu. “Guna memberikan gambaran lebih lanjut mengenai prospek investasi di Aceh, Pak Nova Iriansyah beserta delegasi akan melakukan pertemuan khusus dengan Sheikh Hameed Al Nahyan, Direktur Manajer Badan Pengelola Dana Investasi Kerajaan, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA),” kata Sofyan. Selengkapnya di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pltgubernuraceh #novairiansyah #pariwisata #abudhabi #investor

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts