Mahasiswa Tagih Janji Pemerintah Aceh soal Bansos

Mahasiswa Aceh di bandung. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Mahasiswa Aceh asal Bandung, Jawa Barat mempertanyakan janji Pemerintah Aceh soal bansos untuk mahasiswa perantauan. Namun, kelanjutan informasi bansos tersebut masih belum diterima oleh mahasiswa.

Ketua Umum Ikatan Pemuda Aceh (IKAPA) Bandung, Harisul Amal menagih kembali janji Pemerintah Aceh soal bansos tersebut. Menurut Harisul, pihaknya menagih karena pemerintah sudah berjanji akan mengirimkan bantuan tunai kepada mahasiswa yang tidak pulang kampung.

“Sebelumnya sudah melarang mahasiswa di rantau untuk tidak pulang  saat puasa dan lebaran, dan menjanjikan bansos. Akan tetapi sekarang puasa udah mau selesai dan lebaran tersisa sekitar seminggu lagi, bansos yang di janjikan tak kunjung tiba. Jangan sampai lebaran lewat, bansos pun hanya jadi angin lalu,” kata Haris dalam keterangannya, Kamis, 14 Mei 2020.

Baca: Mahasiswa Aceh yang Kuliah di Daerah Terdampak Corona Dapat Bantuan Tunai

Haris dan rekannya yang berjumlah 86 orang di Bandung rela untuk tidak pulang semasa pandemi virus corona ke Aceh. Apalagi situasi di Jawa Barat juga sudah diterapkan pemberlakuan social berskala besar (PSBB), membuat mereka semakin terjepit.

Menurut Haris, Pemerintah Aceh dalam kinerjanya terkesan lambat. Bahkan, pemerintah Jawa Barat dengan sigap memberikan mereka bantuan saat pemberlakuan PSBB. Sementara, kata dia Pemerintah Aceh belum ada perhatian.

“Mahasiswa Aceh di Bandung sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jawa Barat berupa sembako, dengan proses yang cepat dalam kurun dua sampai tiga hari.”

“Kami berharap pemerintah Aceh dapat menyegarakan bansos. Saat ini mahasiswa masih menjalankan kegiatan akademik di tengah situasi PSBB di Bandung. Jadi kami harap semoga kami menjadi salah satu prioritas, semoga saja.”ujarnya. [Randi]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dua pasien positif corona (Covid-19) asal Pulau Sinabang Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dengan menggunakan kapal penumpang, untuk mendapat perawatan medis. Keduanya berangkat pada Selasa malam, diberangkatkan via jalur laut dengan perjalanan Simeulue – Aceh Barat dengan estimasi waktu 12 jam perjalanan. Setelah, itu dari Aceh Barat – Banda Aceh memakan waktu perjalanan darat sekitar 4 jam. Sehingga, butuh waktu 16 jam perjalanan untuk merujuk pasien tersebut ke rumah sakit rujukan. Dua pasien tersebut berinisial SB (42) dan AS (20), keduanya positif corona setelah melakukan perjalanan dari Pulau Jawa beberapa waktu lalu. Sebelumnya mereka juga positif corona saat diuji lewat rapid test. Juru Bicara Covid-19 Simeulue, Ali Muhayatsyah mengatakan, keduanya dirujuk karena rumah sakit di wilayah itu kekurangan fasilitas medis untuk pasien corona. “Di RS kita masih banyak keterbatasan fasilitas, sehingga mereka dirujuk ke Banda Aceh,” pungkas Ali saat dikonfirmasi, Rabu (13/5). Ali mengungkapkan, pasien tersebut sudah hampir sepekan dirawat di rumah sakit daerah tersebut. Sebab, cuaca buruk menghalangi petugas medis untuk membawa mereka ke rumah sakit rujukan yang ada di Banda Aceh. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pasien #positifcorona #rujukan #ambulance #cuacaburuk #petugasmedis #rumahsakit #kapalpenumpang #transportasi

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts