Cerita Warga Sabang: Rumah Ambruk Saat Gempa Ketiga

Rumah rusak di Sabang. (ist)

Sabang (KANALACEH.COM) – Gempa bumi berkekuatan 4,8 skala richter mengguncang kota Sabang, tadi pagi, Kamis (4/6). Dalam peristiwa itu enam unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

Bangunan yang rusak parah itu terletak di Jurong Pasi, Desa Keunekai milik Yasir Muhammad yang disewakan kepada Mahyar Okniza dan digunakan sebagai tempat usaha pangkas dan rumah tinggal.

Mahyar Okniza mengatakan, ada beberapa kali gempa susulan terjadi saat itu. Gempa pertama, ia sedang bersama anak dan istrinya langsung keluar rumah. Dan belum ada dinding rumah yang rubuh. Namun, gempa susulan yang ketiga, disitu ia melihat dinding rumah sewa miliknya rubuh diguncang gempa.

“Ada tempo selang berapa menit gempa lagi. Kalau ambruk ini gempa ke tiga saat kami berada di ruang terbuka,” ujar Mahyar.

Sementara itu, Keuchik Keunekai Usman Yusuf mengatakan, ada sejumlah toko, bangunan kantor desa dan rumah warga juga ikut terkena dampak gempa tersebut. Salah satunya dua ruko milik Abdullah Hamzah, Sofyan AS dan Sarinah, yang terletak tak jauh dari Puskesmas Pembantu desa setempat.

“Gempa ada beberapa kali tadi. Kalau korban jiwa gak ada. Itu ruko ada dindingnya roboh. Kalau rumah masyarakat sampai sekarang belum ada kabar lagi. Yang punya ruko yang parah Mahyar. Yang lain ada Abdullah, Sofyan, sama Sarinah,” jelas Usman.

Hingga pukul 09.00 WIB, perangkat Gampong Keunekai, Babinsa dibantu warga masih melakukan pendataan terhadap bangunan yang terkena dampak gempa subuh itu, yang sudah dirasakan di Kota Sabang sekitar 8 kali guncangan.

Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro mengatakan, dari analisis pihaknya, gempa di Sabang diguncang gempabumi tektonik yang berkekuatan 4,8. Episenter terletak di darat pada jarak 5 km Tenggara Banda Aceh pada kedalaman 10 km.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif, sistem sesar sumatera pada segmen Aceh,” kata Djati saat dikonfirmasi. [Red]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Selama bulan Mei 2020, sekitar 95 kali kejadian bencana mengahantam wilayah Aceh. Dampak dari kerugian bencana itu mencapai Rp 32 miliar. Dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 95 kali itu, banjir mendominasi sebanyak 47 kali, terdiri dari kategori banjir, longsor, banjir bandang dan satu kali banjir rob. Bencana kedua paling banyak yaitu kebakaran pemukiman yakni sebanyak 24 kali, yang menghanguskan 28 unit rumah dan 14 ruko (warung). Angin Puting beliung terjadi sebanyak 15 kali kejadian, disusul oleh abrasi yang terjadi di beberapa kabupaten sebanyak 7 kali. Terakhir, gempa bumi sebanyak 2 kali kejadian yang terjadi di Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Sinabang. Sementara itu, wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana pada bulan Mei tahun 2020 ini adalah Kabupaten Aceh Besar sebanyak 12. Yang didominasi oleh angin puting beliung sebanyak 5 kali kejadian. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Aceh Selatan Aceh Tengah dan Aceh Jaya. Banjir yang terjadi di Provinsi Aceh pada bulan Mei 2020 juga menyebabkan terendamnya 2.109 unit rumah warga, 70 hektar sawah, dengan total kerugian mencapai Rp 11,8 Miliar. Dengan korban terdampak berjumlah 2.237 KK, 4.974 Jiwa dari 183 Desa di 86 Kecamatan yang ada di Provinsi Aceh. “Total kerugian secara keseluruhan yang disebabkan oleh semua bencana di bulan Mei 2020 adalah Rp 32 Miliar,” kata Kepala BPBA Sunawardi dalam keterangannya, Rabu (3/6). Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #banjir #kerugian #mei #bpba #kebakaran #bencana #bencanaalam #banjirbandang #longsor

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts