Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Banyak yang kehilangan mata pencaharian, hingga tak bisa bekerja karena wabah tersebut.
Dalam rangka membantu masyarakat, komunitas Tionghoa di Banda Aceh melalui Yayasan Hakka melakukan aksi sosial berupa makan siang murah.
Ketua Yayasan Hakka Aceh Kho Khie Siong mengatakan, warung sosial itu dibuka sejak Senin hingga Kamis, mulai pukul 11.00 WIB sampai 13.00 WIB di sekretariat Hakka di Peunayong Banda Aceh.
“Pengunjung ini umumnya dari kalangan fakir dan miskin, mereka mengantre nasi makan siang murah yang dijual oleh Yayasan Hakka, yakni Rp 3.000 per bungkus,” kata pria yang akrab disapa Aky itu kepada wartawan, Senin (13/7).
Aky menyampaikan, aksi sosial itu mendapat antusias cukup baik dari masyarakat. Awalnya mereka hanya menyediakan 150 porsi, namun karena banyak pengunjung, porsinya ditambahkan per harinya.
“Kami lihat cepat sekali habis dan ditambah lagi menjadi 200, hinga saat ini menjadi 330 porsi,” ujarnya.
Aky menjelaskan, aksi sosial itu sudah dilakukan sejak akhir Juni 2020 lalu. Hari ini, aksi tersebut sudah memasuki pekan ketiga dan akan berlangsung hingga pekan keempat. Pihaknya mengaku senang bisa membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Seperti kita ketahui saat ini sedang pandemi, selain berdampak pada kesehatan, pandemi ini juga berdampak pada krisis ekonomi masyarakat, sehingga Hakka bergerak melakukan aksi tersebut,” ucapnya.
Aky menyebutkan, nasi beserta lauk itu dibeli dari pedagang muslim di sekitar Peunayong dengan harga Rp 7.000 per porsi. Semua itu dilakukan agar pedagang-pedagang di Peunayong tidam menganggu ekonominya setelah hadir warung murah.
“Artinya, setiap porsi ada sekitar Rp 4000 yang disubsidi oleh Hakka. Karena yang kita jual ke masyarakat tiga ribu rupiah,” terang Aky.
Menurutnya, nasi yang dijual tersebut dijamin steril dan halal karena juru masaknya warga muslim. Sementara proses penyajian ke dalam rantang atau bungkusan juga dilakukan oleh muslim.
“Kami pastikan ini halal, karena selain dimasak oleh muslim, yang menyajikan ke dalam rantang dan bungkusan juga dilakukan oleh orang muslim. Tidak kami biarkan dilakukan oleh orang Hakka. Dalam hal ini, Hakka hanya mengontrol saja,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Aky, aksi sosial itu juga melibatkan berbagai ormas dan LSM di Aceh, seperti Nahdlatul ‘Ulama (NU), ADO, PAT, ibu-ibu PKK Gampong Peunayong, Gampong Mulia, Gampong Laksana, mahasiswa Unsyiah dan unsur lainnya.
“Jadi sekali lagi kami tegaskan ini steril dan halal, dan juga bebas dari Covid-19 karena penyajian sesuai dengan protokol kesehatan,” tutur Aky. [Red]