Menteri Bahlil Pastikan Minat UEA Untuk Investasi di Aceh Singkil Belum Berakhir

Pulau Rangit, Kepulauan Banyak, Aceh Singkil. (Foto: IG @Picpackers)

Jakarta (KANALACEH.COM) – DPR RI asal Aceh Muslim mempertanyakan soal kegagalan investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Pulau Banyak Aceh Singkil kepada Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia, padahal investasi tersebut sangat diharapkan masyarakat Aceh.

“Ada dua kali RDP belum pernah dijawab ini soal investasi di Aceh, Mungkin Pak Bahlil bisa cerita apa sih problemnya,” kata Muslim seperti dilansir laman Antara, Kamis (22/9).

Pertanyaan tersebut disampaikan Muslim dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Investasi dan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (21/9).

Muslim menyampaikan, investasi tersebut merupakan harapan masyarakat Aceh, namun upaya untuk membangun pariwisata di Aceh Singkil dengan nilai lebih kurang sebesar Rp7 triliun oleh perusahaan dari UEA itu gagal.

“Terus terang Aceh ini saya berharap dukungan, apa problem utama dan kita dorong seperti apa, sehingga investasi yang kemarin gagal bisa kita dorong kembali. Saya yakin bukan hanya di pulau banyak, mungkin banyak di tempat lain kan,” ujar Ketua Partai Demokrat Aceh itu.

Dalam kesempatan ini, dirinya berharap dari investasi sekitar Rp1.400 triliun saat ini harus dilakukan penyebaran ini, karena keberhasilan akan dianggap jika investasi tersebut ada pemerataan.

Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan jawaban bahwa investasi dari Uni Emirat Arab ke Aceh itu untuk membangun kawasan pariwisata halal.

Permintaannya adalah, kawasan zona ekonomi khusus untuk pariwisata. Namun calon investor meminta beberapa insentif termasuk didalamnya soal tax holiday (cuti pajak), kemudian penghapusan pajak PPN terhadap material yang akan masuk.

“Saya sendiri sudah dua kali ke Aceh untuk melakukan proses ini di pemerintahan sebelumnya. Memang ada berbagai macam permintaan dari investasi UEA yang memang harus kita wujudkan bersama,” kata Bahlil.

Permintaan itu, kata Bahlil, harus diwujudkan secara bersama dan tidak hanya dari Pemerintah Pusat melainkan juga dari pemerintahan provinsi dan kabupaten.

“Saya tidak mungkin menjelaskan detailnya, tapi saya punya keyakinan Pak Muslim secara batin mengerti betul apa permasalahannya,” ujarnya.

Bahlil menegaskan, dirinya juga berkeinginan investasi itu dapat diwujudkan. Apalagi Muslim selaku tokoh dari tanah rencong pasti memiliki keinginan besar mengembangkan ekonomi di Aceh.

“Tapi ini belum berakhir, kemarin tax holidaynya, kami sudah mencari solusinya,” demikian Menteri Bahlil. (Ant)

Related posts